Hilal Kemenangan Mulai Tampak: Ribuan Massa Sambut Bang Zul di Ponpes Nurul Islam Murbaya

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 21 Juli 2024 - 19:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOMBOK EDITOR – Mantan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah SE MSc menghadiri Milad Yayasan ke -32 dan Tabligh Akbar Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Dasan Baru Desa Murbaya Pringgarata Lombok Tengah, Minggu, 21 Juli 2024.

Ketika didapuk memberikan sambutan, Bang Zul menyampaikan ucapan selamat milad dan membeberkan beberapa kisah inspiratif tentang pengalamannya mendirikan perguruan tinggi, tentang program beasiswa NTB yang bukan untuk gagah-gagahan hingga pentingnya santri menguasai teknologi yang akan menciptakan apa yang disebut sebagai Window of Opportunity, jendela kesempatan.

Pengalaman Mendirikan Perguruan Tinggi

Bang Zul mengapresiasi capaian Ponpes Nurul Islam Pringgarata yang memiliki sejumlah lembaga pendidikan dari dasar hingga menengah.

“Adanya Hataman Quran,Elementary School, kemudian Madrasah Aliyah. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlampau lama. Sekolah Tinggi agama Islam atau Institut atau Universitas bisa juga dihadirkan di tempat ini,”katanya diamini para jama’ah Ponpes.

Bang Zul lebih lanjut memaparkan lika-liku mendirikan sebuah lembaga pendidikan di Jakarta. Punya sekolah dari TK, SD, SMP, SMA dan STKIP mengelola lembaga pendidikan, pengorbanannya panjang .

Untuk membangun Universitas, katanya, Yayasan harus punya tanah minimal 30 hektar, tidak boleh kurangHarus ada program studi minimal 10, bukan hanya sains, tetapi ada juga sosialnya.

“Kalau institut minimal 6 prodi. Setiap prodi minimal 6 lulusan S2 yang linier di bidang tertentu. Tapi Yayasan punya keberanian mendeclare. Insyaallah di tempat kita ini suatu saat akan hadir perguruan tinggi juga”ulasnya menyemangati pengurus dan jamaah Ponpes.

Santri Agar Melek Teknologi

Bang Zul juga menyinggung banyak orang yang tidak berani bermimpi.Dia lantas menceritakan kisah seorang teman yang menulis buku dan seringkali diceritakan.

Bukunya sangat populer berjudul 21 lessons in the 21st Century.Bagaimana perubahan teknologi di masa datang akan merubah cara kita mendidik anak-anak kita.

Bang Zul menceritakan bagaimana kecanggihan teknologi AI artificial intelegent hingga Chat GPT.

Baca Juga :  Ketua DPW PPP NTB Tegaskan Dukungan Final kepada Hairul Warisin : B1 KWK Sudah Diterima

“Membayangkan teknologi smartphone 10 tahun lalu, bapak ibu, sudah ada belum? Maka 10 tahun yang akan datang. smartphone sudah tidak ada lagi di genggaman bapak ibu menurut buku ini.

Tetapi sudah ada dalam pikiran bapak ibu sendiri. Jadi orang kemana-mana tidak bawa HP fisiknya, karena dengan kartu yang elektronik sedikit disuntik ke dalam tubuh kita, maka semua program di dalam HP nempel di kepala kita,”ulasnya.

“Jadi nanti kalau adik itu ditanya hadits dari Buhari Muslim sampai bertebal-tebal sudah ada dalam kepalanya.

Nanti menghapal Al-Qur’an tidak perlu satu satu. Semua ada dalam kepalanya.
Nah kalau semua terinternalisasi dalam kepala kita karena teknologi, bagaimana kita mendidik anak-anak kita,”papar Bang Zul.

Beasiswa NTB Bukan Untuk Gagah-Gagahan

Bang Zul juga kembali menyampaikan program unggulannya mengirimkan ribuan anak NTB belajar ke Luar Negeri ketika menjadi Gubernur NTB periode 2018-2023.

“Ketika saya jadi gubernur kita kirim ribuan anak-anak NTB belajar ke luar negeri, bukan karena gagah-gagahan,”tegasnya.

Bang Zul lantas menceritakan pengalamannya belajar di luar negeri. Sejak SMA di Australia, kemudian kuliah di Jepang, Belanda, Swedia, 5 tahun kuliah di Inggris dan terakhir di Amerika.

“Hampir di tiap tempat saya kuliah, anak NTB itu selalu dibekali ilmu pengetahuan agama yang lebih baik dibandingkan teman dari provinsi lain,”cetusnya.

“Jadi mengapa saya bersemangat mengirim ribuan anak NTB ke luar negeri. Karena anak NTB itu, minimal kalau pulang Ramadhan menyapa kita di luar negeri, anak NTB bisa baca Qur’an, bisa jadi Imam dan sebagainya,”ulas Bang Zul.

“Saya waktu di Belanda, hanya karena bisa Azan, saya tidak perlu bayar makanan.

Ada teman kita dari Bangka Belitung anggota DPD, ustadz Sukri namanya. Dia jadi imam shalat di masjid Virginia Amerika. Dia bisa beli apartemen hanya karena memimpin shalat subuh berjamaah,”kenangnya.

Baca Juga :  Semeton BZ Front Selatan Resmi Dukung Dr. Zulkieflimansyah dan H. Suhaili FT

Bang Zul juga optimis akan melanjutkan program beasiswa NTB termasuk untuk para santri.

Bang Zul menuturkan bagaimana ia sempat bercanda dengan tuan guru yang ingin mengirim anaknya kuliah agama di Sudan.

Tetapi Bang Zul memberikan gambaran bahwa Sudan jauh lebih tertinggal dibandingkan Lombok Tengah.

“Dan saya berseloroh mengatakan kepada Tuan Guru bagaimana kalau putranya kita kirim belajar ke Amerika atau Eropa. Tuan gurunya lama natap saya, mungkin ingin mengatakan Doktor Zul ini sekuler orangnya. Masak belajar Agama di Amerika.

Tapi ibu-ibu, mungkin Karena belum pernah ke Amerika, pertumbuhan orang Islam di Amerika itu sangat besar. Kalau turun dari bandara, hampir semua sopir taksi itu Orang Islam. Dan ketika kita menyatakan Assalamualaikum saja. Spontan orang itu menanyakan darimana. Kami dari Indonesia, anda muslim ya muslim. Dia tidak mau ambil uang taksi kita. Hanya modal assalamualaikum doang.

Jadi pedagang dan sebagainya, karena Orang Barat paling susah bangun pagi, biar gajinya puluhan juta. Orang Barat disuruh bangun jam 5 pagi Orang Barat nggak bisa.

Tapi Orang Pringgarata, yang uangnya banyak, bangunkan jangankan jam 5, jam 4 pun oke,”canda Bang Zul

Pada bagian terakhir sambutannya, Bang Zul mengingatkan Pondok Pesantren ke depan harus bersahabat dengan teknologi. Jika tidak bersahabat dengan teknologi, tidak akan maju dan sebagainya.

“Jadi pesan saya kepada Ponpes ini, anak muda harus bersahabat dengan teknologi,”imbaunya.

Dia lantas menceritakan pertemuannya dengan salah seorang santriwati Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat.

“Ternyata orang ini anak gadis berusia 20-an tahun, tapi dia mampu membuat produk kosmetik hanya karena belajar dari HP.

Dia bikin geger bea cukai karena kemampuan Bahasa Arab dan Inggrisnya bagus.

Dia bikin kosmetik dari HP tanpa izin dari BPOM. Ketika dia bersahabat dengan teknologi ada windows opportunity, jendela yang memberikan banyak kesempatan,”pungkasnya.***

Berita Terkait

Hak Jawab Kuasa Hukum Lalu Muhammad Iqbal Perihal Berita LSI di Lombok Editor : Tidak Adanya Keterkaitan Fakta dan Substansi antara Judul
Ketua DPW PPP NTB Tegaskan Dukungan Final kepada Hairul Warisin : B1 KWK Sudah Diterima
Survei LSI : Paslon Zul-Uhel Tetap Unggul dan Lalu Iqbal Tertinggi Tanpa Pasangan
Partai Gerindra Resmi Keluarkan B1 KWK Untuk Iron – Edwin
Survei Terbaru Polmark : Iron Edwin Tertinggi dalam Semua Simulasi
Muazzim Akbar : Koalisi Indonesia Maju Untuk Iron – Edwin di Pilbup Lotim
Survei LSI : Elektabilitas Hairul Warisin – Edwin Tertinggi di Pilkada Lombok Timur 2024
TGH Maarif Makmun Menambah Deretan Tuan Guru di Lombok yang Dukung Zul Uhel
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:03 WIB

Ketua DPW PPP NTB Tegaskan Dukungan Final kepada Hairul Warisin : B1 KWK Sudah Diterima

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:47 WIB

Survei LSI : Paslon Zul-Uhel Tetap Unggul dan Lalu Iqbal Tertinggi Tanpa Pasangan

Selasa, 6 Agustus 2024 - 23:17 WIB

Partai Gerindra Resmi Keluarkan B1 KWK Untuk Iron – Edwin

Senin, 5 Agustus 2024 - 13:06 WIB

Survei Terbaru Polmark : Iron Edwin Tertinggi dalam Semua Simulasi

Minggu, 4 Agustus 2024 - 16:35 WIB

Muazzim Akbar : Koalisi Indonesia Maju Untuk Iron – Edwin di Pilbup Lotim

Berita Terbaru