LOMBOKEDITOR.COM – Tokoh Lombok Tengah yang menyandang julukan Raja Siledendeng, H. Lalu Muhammad Putria, mengungkapkan alasan dirinya enggan memalingkan dukungannya untuk H. M. Suhaili FT, SH, di Pilkada NTB 2024 ini. Ia merasa, Suhaili telah berjasa besar membangun Lombok Tengah.
“Saya pilihannya Suhaili, Zul-Suhaili.. Tidak mungkin akan meninggalkan Suhaili. Karena beliau sosok yang benar-benar layak kita jadikan sebagai pemimpin,” ujarnya.
Lalu Putria mengaku sangat mengenal karakter Suhaili. Apalagi, Lalu Putria juga pernah menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah di masa kepemimpinan Suhaili sebagai Bupati Lombok Tengah.
“Saya tahu persis beliau. Saya sudah lama sekali bergaul sama beliau,” ujarnya.
Lalu Putria menyebutkan bagaimana Suhaili tidak menjadikan jabatan sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri. “Bayangkan dua periode menjadi Bupati, dua periode menjadi Ketua DPR Provinsi, tapi sampai sekarang dia tidak punya rumah (pribadi),” ujar Lalu Putria.
Tapi, yang paling membuat Lalu Putria bangga adalah keberhasilan Suhaili mengawal pembangunan infrastruktur di daerahnya. Selama dua periode memimpin Lombok Tengah, Suhaili dinilai telah menorehkan tinta emas yang membanggakan.
“Yang paling membanggakan saya, jalan dari Penujak-Batujai-Praya yang dulunya sangat kecil. Diperlebar saja sulit, karena sempitnya. Tetapi ternyata bisa dibuat menjadi dua jalur,” sebutnya.
Selain itu, Lalu Putria juga menyebutkan pembangunan jalan yang menghubungkan Praya dengan Puyung. Jalan di tengah kota yang padat ini, diperlebar menjadi dua jalur. Baginya, pembangunan jalan ini juga luar biasa.
Pembangunan jalan penghubung dari Bandara Internasional Lombok menuju Kuta, yang begitu lebarnya hingga memiliki 8 lajur. Banyak kalangan menilai, pembangunan jalan penghubung ini telah memantik pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di Kawasan Mandalika.
“Itulah hasilnya Suhaili,” tegas Lalu Putria.
Selama menjabat Bupati Lombok Tengah, Suhaili juga membangun Kantor Bupati Lombok Tengah menjadi gedung pemerintahan yang megah. Bahkan, menurut Lalu Putria, ini adalah Gedung Bupati paling megah di NTB.
“Kalah kantor Gubernur, saking gagahnya kantor Bupati Lombok Tengah. Begitu juga kantor DPR-nya (Lombok Tengah),” ujarnya.
Lalu Putria menilai, di tengah keberhasilan membangun daerah, Suhaili justru lupa membangun aset pribadinya. “Sementara, beliau, Suhaili.. Rumah saja, tidak (punya). Ini yang membuat saya tidak mungkin akan berpisah dengan Suhaili,” tandas Putria.
Putria menganggap, Suhaili yang kini berpasangan dengan Dr. H. Zulkieflimansyah, adalah tokoh yang paling layak untuk didukung.
“Sekali lagi, kalau untuk Haji Putria, apapun alasannya, tidak mungkin akan berpindah untuk mendukung orang lain,” tegasnya.
Putria mengakui ada kandidat lain yang telah melakukan pendekatan kepada dirinya. Ia pun memperlakukan mereka dengan hormat. Namun penghormatan ini konteks adalah dalam rangka menyambut tamu yang datang.
Bagi Putria, pilihan hatinya telah bulat. Nama Suhaili sulit digeser dari pilihan politiknya.
“Haji Putria tetap nomor 2, Zul-Suhaili untuk menjadi Gubernur (dan Wakil Gubernur) di 2024,” tegas Putria.
Untuk diketahui, H. Lalu. Muhammad Putria, S.Pd, M.Pd. adalah tokoh Lombok Tengah kelahiran 31 Desember 1959.
Ia adalah seorang tokoh adat, budayawan Lombok yang juga dikenal sebagai Datu atau Raja Kedatuan Siledendeng. Kedatuan ini merupakan bagian dari Kerajaan Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lalu Putria merupakan angggota Majelis Agung Raja Sultan (MARS). Ia juga sekaligus menjabat Dewan Pembina Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN).
Profil Abah Uhel
Muhammad Suhaili Fadil Tohir yang akrab disapa Abah Uhel, merupakan tokoh Lombok Tengah kelahiran 31 Desember 1966.
Abah Uhel merupakan politisi yang merajut karir politiknya dari bawah. Ia menapaki jabatan politik pertamanya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah periode 1992 – 1999. Kiprahnya kemudian berlanjut ke DPRD Provinsi NTB. Dimana, ia kemudian berhasil mendapat kepercayaan sebagai Ketua DPRD NTB pada 2004 hingga 2010.
Suhaili juga pernah menjadi tokoh nomor satu di DPD Partai Golkar NTB. Selama memimpin Golkar NTB dari 2016 hingga 2021, Abah Uhel sukses mempertahankan dominasi partai beringin tersebut di NTB.
Karir politik Abah Uhel mencapai titik tertinggi saat ia berhasil terpilih selama dua periode memimpin Kabupaten Lombok Tengah dari 2010 s/d 2015 dan 2016 s/d 2021. Pada 2018, Abah Uhel mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB. Ia berpasangan dengan H. Moh. Amin.
Pilkada 2018 dimenangkan oleh Cagub NTB, Zulkieflimansyah yang kala itu menggandeng Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah sebagai Calon Wakil Gubernurnya. Sementara, paket Suhaili-Amin ada di peringkat kedua perolehan suara, dari 4 pasangan calon di Pilkada 2018.
KPU Provinsi NTB menetapkan, Zulkieflimansyah dan Rohmi menang dengan raihan 811.945 suara, disusul Suhaili – Amin yang meraih 674.602 suara. Kemudian, pasangan H. Ahyar Abduh – H Mori Hanafi atau Ahyar-Mori dengan perolehan 637.048 suara. Posisi terakhir diisi pasangan H. Ali Bin Dahlan – TGH. Lalu Gde Sakti Amir Murni atau Ali-Sakti yang meraih 430.007 suara.
Di Pilkada 2024 ini, nasib kembali mempertemukan Suhaili dengan Zulkieflimansyah. Kali ini, keduanya bertemu bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai tandem.
Duet Zul-Uhel resmi diumumkan setelah Rohmi mengumumkan akan maju sebagai Calon Gubernur NTB, alih-alih kembali mendampingi Zul di Pilkada 2024.
Rohmi mengumumkan maju sebagai Bakal Calon Gubernur NTB pada 27 Mei 2024 lalu. Ia memilih Dr. H. W. Musyafirin sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub). Tak berselang lama, Zulkieflimansyah dan Suhaili pun mendeklarasikan duet mereka di Pilkada NTB 2024.
Deklarasi digelar dua kali. Pertama, pada di Praya, Lombok Tengah, Sabtu, 8 Juni 2024. Deklarasi berikutnya digelar di Kantor DPW PKS NTB, di Mataram, Minggu, 4 Agustus 2024.
Pada 23 September 2024, pasangan Zul-Uhel resmi berstatus Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Pilkada NTB 2024, dengan menyandang nomor urut 2. ***
Penulis : LE-03
Editor : Lombok Editor