Kategori
Nasional

Mi6 Tolak Wacana Pembubaran Musik ‘Erotis’ Kecimol, Ini Alasannya!

CERAKEN.ID – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menolak larangan atau pembubaran kesenian musik Kecimol di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Belum lama ini Kecimol yang menampilkan penari erotis beredar di media sosial sehingga memicu pro kontra dan permintaan untuk ditertibkan dan bahkan dibubarkan.

Beberapa pemerintah daerah di Lombok telah mengkaji penertiban dan bahkan pelarangan Kecimol di jalanan.

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menolak rencana penertiban dan pembubaran Kecimol.

Didu sapaan akrab Direktur Mi6 mengatakan wacana pembubaran Kecimol dengan alasan sering membuat keributan atau kegaduhan dinilai terlalu berlebihan. Kecimol kata Didu merupakan kesenian rakyat yang dapat dinikmati masyarakat kelas bawah. Sehingga tidak adil jika itu dibubarkan.

“Jadi soal kegaduhan akibat Kecimol ini yang seharusnya diperbaiki adalah kedewasaan masyarakat sebagai penikmat seni, bukan justru kesenian (Kecimol) itu yang dibubarkan,” katanya, Kamis, 6 Juni 2024.

Kegaduhan merupakan risiko dari hiburan jalanan. Tidak hanya Kecimol, tapi kegaduhan juga dapat terjadi pada Gendang Beleq atau saat Nyongkolan. Artinya, mindset masyarakat selaku penikmat kesenian yang mesti berubah, bukan justru menghilangkan kesenian itu sendiri.

Kemudian soal Kecimol yang kerap kali menampilkan penari erotis, Didu menggarisbawahi bahwa Kecimol merupakan kesenian kontemporer Lombok, di mana kesenian tidak bersentuhan dengan etika atau moral. Kesenian itu adalah soal estetika bukan etika.

“Kesenian itu tidak bicara soal etika. Itu murni estetika, murni ekspresi,” ujarnya.

Analogi bisa diambil di bidang olahraga seperti renang wanita, lompat indah putri, lompat galah putri dan bahkan voli pantai yang menampilkan atlet wanita berpakaian terbuka. Jika soal olahraga pun harus ditarik ke ranah etika, maka hampir sama dengan kasus Kecimol. Karena cabang-cabang olahraga tersebut menampilkan perempuan dengan kostum terbuka.

“Artinya apa, ya kedewasaan masyarakat yang perlu diperbaiki. Mereka menikmati kesenian sebagai hiburan atau menikmati tontonan erotis,” ujarnya.

“Sekali lagi kesenian tidak berurusan dengan moral, yang berurusan dengan moral itu agama. Kesenian bukan ranah etik tapi estetika. Kesalahan yang fatal jika kesenian dikaitkan dengan ranah etik. Mereka yang sering kaitkan kesenian dengan ranah etik itu tidak paham budaya. Kesenian murni ekspresi,” jelasnya.

 

Hiburan Rakyat Jelata

 

Didu mengatakan para pelaku usaha Kecimol merupakan masyarakat kelas bawah yang tersisih secara sosial ekonomi. Pemerintah mestinya mendukung masyarakat tersebut menyambung hidup dengan melestarikan kesenian kontemporer.

Hiburan Kecimol merupakan hiburan masyarakat kelas bawah yang dapat dinikmati oleh semua lapisan. Masyakakat pelosok yang tinggal di lingkungan sepi hiburan dan jauh dari gemerlap kota, tentu sangat diuntungkan dengan kehadiran kesenian kontemporer ini.

Apalagi saat ini kesenian tradisional Lombok nyaris saja hampir punah karena minimnya bantuan pemerintah. Seperti Wayang Sasak maupun penatah wayang yang nyaris tidak mendapat bantuan pemerintah.

“Alih-alih membantu melestarikan kesenian, eh justru mau dibubarkan. Kok ruwet sekali,” ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram resmi melarang kesenian musik tradisional Lombok, Kecimol. Hal tersebut karena orkes musik jalanan tersebut dinilai sering menampilkan penari erotis dan kemacetan. Menyusul juga daerah-daerah lain di Lombok saat ini tengah mempertimbangkan rencana mengatur kesenian Kecimol.

Sejarah Singkat

Kecimol diketahui merupakan suatu kesenian tradisional yang terbentuk berdasarkan akulturasi budaya dengan budaya luar. Kecimol adalah seni kontemporer yang merupakan produk masa kini sebagai bagian dari akulturasi budaya akibat aksi interaksi dengan budaya lain.

Akulturasi budaya dimaksud yaitu budaya Eropa yang bermula dari drum band. Dari drum band tersebut, muncul ide untuk membentuk kesenian baru yang dikenal dengan Kecimol.

Dilansir dari koranntb.com, Kecimol berkembang pertamakali dari Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Kecimol mulai dikenal sekitar era 80-an dan mulai berkembang menjadi seni hiburan saat Nyongkolan atau tradisi mengantar pengantin suku Sasak. Dahulu Kecimol dikenal dengan nama Esot.

Dulunya Kecimol digunakan untuk menghibur masyarakat yang sedang bergotong royong di masjid atau sedang bekerja di sawah, yang kemudian mulai digunakan di acara perkawinan.

Kategori
SOSIAL BUDAYA Uncategorized

“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok


Perkawinan atau “merarik” dalam budaya Sasak di Pulau Lombok dibedakan menjadi tiga cara, yaitu melmar (“melakoq”), kawin lari (“selarian”, “memulang”, “memaling”,”melaiang”), dan serah adat (Kuswan et al, 2019).

Dalam budaya Sasak, pada ketiga cara “merarik” tersebut dipersyaratkan usia ideal perempuan sekurang-kurangnya telah berhasil membuat atau menyelesaikan kain “Sesekan” (kain tenun) sebanyak 144 lembar kain bermacam motif.

Jika dikonversi, maka total keseluruhan usia seorang perempuan dari sejak ia bisa memegang alat Sesek sampai menghasilkan kain tenun sejumlah tersebut maka membutuhkan waktu kurang lebih selama 22 tahun.

Ketentuan mengenai usia ideal perempuan untuk menikah dalam budaya Sasak yakni minimal 22 tahun dimana pada usia tersebut perempuan dipandang telah memiliki kemandirian dan keterampilan dalam bekerja.

Oleh karena itu, kawin pada usia dini (usia muda) atau “merarik kodek” tidak dikenal dalam budaya Sasak. Karena usia ideal kawin pertama untuk perempuan dalam budaya Sasak adalah minimal 22 tahun.

Proses “melakoq” meliputi 4 tahapan, yaitu “memadik”, “melamar”, “meminang”, “nuntut janji”. Proses “memadik” merupakan pertemuan keluarga pihak laki-laki dan perempuan yang telah memiliki ikatan saling menyukai untuk memastikan pasangan tersebut saling menyukai dan mendapatkan persetujuan dari keluarga untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius (menikah).

Proses “melamar” merupakan bertemunya kembali keluarga kedua calon pengantin, dalam proses ini terdapat klarifikasi terkait kesesuaian kedua calon pengantin untuk menikah terutama usia dimana dipersyaratkan usia ideal calon pengantin perempuan adalah minimal 22 tahun. Setelah tidak ada ketentuan yang dilanggar, dilanjutkan dengan proses “meminang” dan “nuntut janji”.

Dalam proses “meminang” tersebut calon pengantin laki-laki dapat mengunjungi pihak calon pengantin perempuan sebelum “nuntut janji” guna memantapkan hati kedua pihak calon pengantin.

Proses “nuntut janji” merupakan tahapan dimana pihak calon pengantin laki-laki menyatakan kepada calon pengantin perempuan mengenai janji, kesediaan, dan kesiapaan menikah yang biasanya diucapkan pada saat proses “melamar” dan “meminang”.

Dalam proses “nuntut janji” ini calon pengantin perempuan memiliki hak untuk menyatakan apakah hatinya sudah teguh atau benar-benar siap untuk menikah dengan laki-laki yang meminangnya ataukah masih ada keraguan atau terdapat beberapa keberatan.

Akad nikah akan berlangsung setelah calon pengantin perempuan memantapkan pilihannya terhadap laki-laki tersebut.

Jika dalam proses “meminang” dan “nuntut janji” ternyata calon pengantin perempuan justru lebih memilih untuk menikah dengan laki-laki lain pilihannya dan bukan dengan laki-laki yang melamarnya, maka biasanya dalam hal ini si perempuan dipersilakan untuk bermusyawarah dengan orangtuanya dan dibolehkan ada proses kawin lari.

Dalam konteks budaya Sasak bahwa dalam kawin lari ini terkandung aspek “gender” yakni orangtua memberikan kebebasan kepada anak perempunnya yang telah berusia minimal 22 tahun dalam mengambil keputusan untuk menikah dengan laki-laki pilihan yang dicintainya dengan syarat tidak diketahui oleh orang “sama gubuk” (permukiman dalam satu kampung).

Dengan perkataan lain bahwa kawin lari yang dimaksud adalah seolah-olah memalingkan dari pandangan orang tuanya si perempuan bahwa anaknya memilih pasangan yang dicintainya berdasarkan keputusannya sendiri.

Proses pilihan “merarik” bagi pengantin laki-laki yang bukan berasal dari suku Sasak dengan perempuan dari suku Sasak yang telah berusia minimal 22 tahun yang hendak menikah menurut adat dikenal dengan serah adat.

Dalam proses serah adat ini dilaksanakan “pengampuan” yakni penyerahan diri bagi pengantin yang bukan berasal dari suku Sasak kepada tokoh adat sehingga secara adat dapat menjadi warga adat Sasak. Hal ini dilakukan sebagai syarat untuk melanjutkan pernikahan secara adat dan agama dalam tradisi adat “merarik”.

Proses “pengampuan” ini berlaku untuk pihak calon pengantin laki-laki maupun perempuan dari luar suku Sasak.

Dalam budaya Sasak bagi pasangan suami-istri yang telah memiliki anak, mereka dipanggil berdasarkan nama anak pertama, misalnya jika anak pertama bernama X maka si suami dipanggil Amaq X untuk rakyat biasa dan Mamiq X untuk bangsawan. Dan si istri dipanggil Inaq X.

Namun sekarang ini penggunaan istilah Mamiq tersebut dipersepsikan keliru dimana istilah Mamiq bukan disematkan pada nama anak pertama dari seorang bangsawan, tetapi pada nama orang tersebut.

Misalnya Lalu A memiliki anak pertama bernama X, kemudian Lalu A disebut Mamiq X. Ini keliru karena jika menggunakan istilah Mamiq maka, Lalu A hendaknya disebut Mamiq X, bukan Mamiq A.***

 

Kategori
Berita Mitra Uncategorized

FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024

CERAKEN.ID – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali melanjutkan roadshownya. Usai mengunjungi Tana Samawa, kali ini Mi6 bertolak ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di kota yang mayoritas dihuni penduduk suku asli Mbojo itu, Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Sama dengan di Sumbawa, Mi6 hendak mendengar dari lebih dekat sejumlah isu strategis yang ada di masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. FGD digelar di Rumah Bakso Depot 76 Kelurahan Panggi, Kota Bima pada Minggu (2/6/2024) sore. Bertindak sebagai Moderator FGD yakni Aktivis Abdul Majid.

Dalam sambutannya, Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto menggarisbawahi bahwa gerakan yang dilakukan Mi6 tidak berkaitan dan afiliatif dengan calon tertentu yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024.

Dalam FGD tersebut, Mi6 mengundang puluhan jurnalis yang ada di Kota Bima dan sekitarnya.

“Perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa Mi6 melakukan roadshow atas nama independen, kita bukan tim sukses pasangan calon tertentu. Produk dari FGD ini juga akan kami tawarkan kepada seluruh paslon, bukan paslon tertentu saja,” kata Didu di hadapan puluhan jurnalis di Kota Bima dan sekitarnya.

Pria yang akrab disapa Didu, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari puluhan jurnalis di Pulau Sumbawa. Didu menerangkan latar belakang yang mendasari digelarnya FGD tersebut.

Menurut Didu, Pilkada Serentak 2024 merupakan momen yang strategis bagi masyarakat untuk melakukan mengartikulasikan, melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat.

“Pada prinsipnya, kami ingin menyerap informasi, meminta pandangan dan persepsi dari teman-teman di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang kira-kira bisa kita urai benang merahnya untuk kita suarakan dalam momen kontestasi demokrasi (baca, Pilgub NTB) yang akan digelar 27 November nanti,” papar Didu di hadapan puluhan jurnalis yang hadir.

Mi6 berpandangan bahwa kontestasi Pilgub NTB merupakan salah satu wadah atau corong bagi masyarakat untuk menyuarakan harapannya. Mi6 hadir di Pulau Sumbawa untuk mendengar lebih dekat “Suara dari Sumbawa” terhadap Pilgub NTB 2024.

“Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat,” tegasnya.

Lebih jauh, Mantan Eksekutif Daerah (ED) Walhi NTB itu mengungkap alasan menggandeng kawan-kawan media. Menurutnya, media merupakan salah satu eksponen yang paham dan punya akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan.

“Kenapa kami menggandeng media? Karena kami menganggap media ini mengetahui betul problem strategis yang ada di masyarakat. Mereka punya akses informasi yang lebih luas,” ungkap Didu.

Didu berpesan, dalam kontestasi demokrasi yang sebentar lagi akan dihelat, media mesti tetap memberi kontrol sosial, kritis dan tentunya independen. Media harus berdiri di tengah, tidak boleh berpihak dan partisan.

Dalam FGD-nya, para jurnalis memberikan perspektifnya terhadap beberapa masalah yang dianggap perlu digesa penyelesaiannya oleh pemerintah yang akan menjabat lima tahun mendatang.

Isu-Isu Strategis

Jurnalis Kabaroposisi, Sumarlin mengemukakan kondisi politik yang saat ini berada di Bima menjelang Pilgub NTB 2024. Secara psikologis, Sumarlin mengungkap bahwa masyarakat Bima saat ini masih menunggu sikap politik dan dinamika politik apakah figur yang berasal dari Mbojo bisa maju di Pilgub NTB 2024.

Sejumlah figur dari Mbojo memang saat ini masuk radar untuk tampil di Pilgub NTB 2024. Sebut saja Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Anggota DPR RI Fraksi PAN Syafruddin alias Rudy Mbojo, Mantan Ketua PW Muhammadiyah NTB Arsyad Gani, hingga anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 fraksi PKB Mahdalena.

“Masyarakat Kabupaten Bima atau Bima secara umum situasinya masih menunggu, apakah ada tokoh Bima yang diambil sebagai bacawagub atau tidak,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Bima memang berharap ada tokoh dari Bima yang bisa maju di kontestasi demokrasi Pilgub NTB yang akan digelar pada 27 November 2024.

Sumarlin juga memaparkan pendapat masyarakat soal dinamika terkini Pilgub NTB. Terutama soal kandasnya duet petahana Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalillah atau Zul-Rohmi, kemudian munculnya duet Rohmi-Musyafirin (Rohmi-Firin) yang dinilai cukup mengagetkan.

Selain soal politik, Sumarlin juga menyoroti lemahnya peran aktif pemerintah dalam siklus produksi jagung. Sumarlin juga menyoroti kurang progresifnya atau kurang aktifnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Di tempat yang sama, Dedi Jurnalis Berita Bima menyoroti anjloknya harga jagung.

Ia menyinggung kebikakan yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Republik Indonesia melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbanas) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian Di tingkat Produsen Dan Harga Acuan Penjualan Di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, Dan Daging Ayam Ras.

Dalam Perbanas RI tersebut menetapkan Harga Acuan Pembelian Komoditi Jagung di Produsen Rp. 4.200 dengan Kadar Air (KA) 15%, merivisi HAP yang diatur dalam Permendag Nomor 7 tahun 2020 yang hanya Rp 3.150. Sementara untuk Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen ditetapkan menjadi Rp. 5.000 yang sebelumnya Rp. 4.500.

“Soal turunnya harga jagung, ini kekuh kesah para petani kita dengar hampir setiap hari. Ini pasti ada yang bermain. Di lain sisi, pemerintah tidak mampu memaksimalkan fungsi kontrol di lapangan. Ini kan soal serius, pemerintah tidak bisa hadir memberikan rasa keadilan bagi petani,” terangnya.

Di sisi lain, ada ancaman serius yang dihadapi Kabupaten Bima dan Kota Bima dalam proses produksi jagung yakni ancaman krisis air bersih. Krisis air bersih terjadi lantaran berkurangnya gunung atau bukit yang selama ini menjadi daerah serapan air ketika musim penghujan.

Bukit tersebut dieksploitasi atau dibabat itu kepentingan menanam jagung. Saat ini, kata Dedi dari Berita Bima dari , sejumlah desa/kelurahan di Bima rutin mendapatkan suplai air bersih. Bahkan, di sejumlah titik, warga mulai memberi air dengan harga Rp 5 ribu setiap jerigen. Selain soal air, suhu udara di Bima juga belakangan menjadi kian panas.

Jurnalis-jurnalis lain seperti Irul Jurnalis Taroa info, Ibrahim Liputan 17, Muhaimin Kupas Bima juga memberi perspektif yang menarik dan memberi warna dalam FGD tersebut. Hasil diskusi itu nanti akan dijadikan Mi6 sebagai bahan untuk melakukan rencana tindaklanjut. Usai diskusi formal, Mi6 dan puluhan jurnalis di Sumbawa berdiskusi terkiat dinamika politik terkini yang berkembang di NTB.***

Kategori
Berita Pemilu

Resmi, Sudirman Dampingi Sahril Maju di Pilkada Sumbawa 2024

LOMBOKEDITOR.COM – DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB telah mengukuhkan pasangan H. Sahril dan Sudirman sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Sumbawa untuk Pilkada 2024. Keputusan ini diumumkan pada rapat DPD PDI Perjuangan yang diperluas, yang dihadiri oleh 10 DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota, pada Sabtu, 1 Juni, di kantor DPD PDI Perjuangan NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

H Sahril, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Arpusda) Kabupaten Sumbawa, akan berpasangan dengan Sudirman, mantan komisioner KPU Sumbawa yang kini berkiprah sebagai pengusaha. Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa, Abdul Rafiq, menegaskan kesiapannya untuk mengamankan dan mensosialisasikan keputusan partai hingga ke akar rumput.

“Insya Allah, seluruh jajaran siap mengamankan keputusan partai dan langsung menyosialisasikan pasangan Sahril dan Sudirman,” tegas Rafiq melalui telepon.

Menurutnya, pasangan ini merupakan representasi kewilayahan penduduk di Kabupaten Sumbawa, dengan Sahril mewakili wilayah Timur dan Sudirman wilayah Barat.

Rafiq optimis duet ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat Sumbawa. “Dengan latar belakang Pak Sahril sebagai ASN dan Pak Sudirman sebagai mantan komisioner KPU serta pengusaha, mereka memahami kebutuhan masyarakat untuk lima tahun ke depan,” ujarnya.

Dalam rangka memperkuat dukungan, PDI Perjuangan terus menjalin komunikasi intensif dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gelora, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “Kami akan terus melakukan penjajakan dengan parpol lainnya untuk melengkapi dukungan,” sambung Rafiq.

Rapat DPD PDI Perjuangan NTB juga memutuskan untuk membawa hasil penetapan pasangan calon ini ke DPP PDI Perjuangan pada 3 Juni 2024 untuk memperoleh surat tugas resmi dari DPP.

Sementara itu, Sudirman menyatakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PDI Perjuangan dan menegaskan komitmennya untuk menciptakan birokrasi yang cerdas, ramah, dan melayani. “Kami pastikan, pengelolaan birokrasi harus dilakukan transparan dan pelayanan dasar harus cepat diakses masyarakat,” tegasnya.

Pengelolaan sumber daya alam secara proporsional dan berkelanjutan juga menjadi fokus utama pasangan ini. “Pembangunan di Sumbawa harus memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa membahayakan generasi mendatang,” jelas Sudirman.

Dengan demikian, pasangan H. Sahril dan Sudirman siap maju dan berjuang untuk membawa perubahan positif bagi Kabupaten Sumbawa dalam Pilkada 2024 mendatang.***

Kategori
Nasional

Bang Zul dan Bunda Niken Berbagi Kebahagiaan Wisata Edukasi Bersama 100 Anak Yatim

 

CERAKEN.ID — Tawa riuh dan senyum sumringah mewarnai wajah lebih dari 100 anak yatim dari Panti Asuhan Nurussalamah, Lingkungan Montong Are, Kelurahan Mandaika, saat mengikuti kegiatan Wisata Edukasi bersama Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. (Bang Zul) dan Bunda Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE. M.Sc.

Kegiatan yang penuh kebahagiaan ini dilaksanakan di Lombok Wildlife Park, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak tersebut.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 1 Juni 2024,  anak-anak diajak untuk mengenal dan belajar tentang berbagai jenis binatang. Mereka dengan antusias melihat burung, reptil, mamalia, ikan, dan banyak lagi. Sesampainya di kebun binatang, keceriaan anak-anak semakin bertambah. Dengan mata yang berbinar-binar, mereka tak henti-hentinya menunjuk ke sana kemari, membaca informasi yang tersedia di setiap area hewan, dan berinteraksi dengan pendamping mereka.

Momen yang paling mengharukan adalah ketika beberapa anak begitu terpukau dengan kehadiran gajah, sehingga enggan beranjak dari area tersebut sampai harus dijemput oleh pendampingnya. Bagi banyak dari mereka, ini mungkin merupakan pengalaman pertama kali melihat hewan-hewan secara langsung, menjadikan momen ini sebagai pengalaman yang sangat berharga.

Bang Zul dan Bunda Niken, yang terkenal dengan dedikasinya terhadap kegiatan sosial dan pendidikan, berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan kebahagiaan dan pengetahuan baru bagi anak-anak yatim. “Melihat senyum mereka adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Semoga pengalaman ini dapat memberikan inspirasi dan semangat baru bagi mereka,” ujar Bunda Niken dengan penuh kasih.

Kegiatan Wisata Edukasi ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap satwa serta lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat belajar banyak hal baru dan memperoleh pengalaman yang bermanfaat untuk masa depan mereka.

Hari itu di Lombok Wildlife Park, bukan hanya hewan yang menjadi pusat perhatian, tetapi juga kebahagiaan dan semangat belajar dari anak-anak yatim yang terpantul di setiap senyum dan tawa mereka. Sebuah hari yang penuh keajaiban, kegembiraan, dan pembelajaran yang tak akan mereka lupakan.***

Kategori
Berita Pemilu

Survei Terbaru OMI Institute: Paslon Zul-Uhel Unggul 50,5% Pilgub NTB

 

CERAKEN.ID – Elektabilitas dan popularitas pasangan Dr H Zulkieflimansyah SE MSc dan H Suhalili Fadil Tohir atau disebut sebagai Pasangan ZulUhel ternyata jauh mengungguli pasangan lain yang diprediksi akan bertarung pada Pilgub NTB 2024.

Survei terbaru yang dirilis Olat Maras Institute (OMI) menunjukkan pasangan Bang Zul dan Abah Uhel (Zuluhel) meraih 50,5 %, posisi kedua Pasangan Iqbal-Dinda dengan 11,6%, Pasangan Rohmi-Firin 10,4 % dan Pasangan Pathul HMS memperoleh 5%. Survei dilaksanakan pada bulan April 2024.

Menanggapi hasil survei terbaru yang mengunggulkan pasangan Bang Zul-Abah Uhel, Juru bicara sekaligus Ketua Tim Relawan Pemenangan BZ yakni Deddy AZ menyampaikan terimakasih atas kepercayaan masyarakat terhadap sosok Bang Zul.

Menurutnya, masyarakat NTB secara umum memang masih sangat merindukan sosok merakyat seperti Bang Zul untuk memimpin NTB kembali

“Bang Zul yang selama kepemimpinannya terus turun menyapa dan menyerap aspirsasi masyarakat membuat masyarakat merasa diayomi dan sangat puas dengan kepemimpinan beliau,”ungkapnya kepada CERAKEN.ID, Jumat, 31 Mei 2024.

Deddy mengungkapkan, tidak mengherankan di beberapa survei Bang Zul menempati posisi teratas dibanding kandidat lain.

“Disamping Bang Zul sebagai incumbent juga karena kami yakin memang beliau sangat rajin turun ke masyarakat baik saat beliau masih menjabat maupun setelah selesai menjabat, jadi masyarakat merasa tetap punya harapan untuk menitipkan masa depan kepemimpinan daerah ini ke sosok Bang Zul,”ujarnya.

Mengenai survei terbaru pasangan Bang Abah yg memperoleh lebih dari 50%, menurut Deddy,i karena memang kedua sosok ini sudah sangat dikenal oleh seluruh masyarakat NTB, karena pernah sama-sama ikut kontestasi calon gubernur 2018, dan Abah uhel di urutan ke dua dengan selisih yang kompetitif.

Pasangan Bang Zul – Abah Uhel (Zuluhel) kemungkinan akan memperoleh dukungan dari sejumlah partai politik antara lain PKS, PSI, Hanura, Nasdem dan Partai Golkar.

Beberapa pengamat politik menyebut, besar kemungkinan akan ada koalisi besar mendukung pasangan ini karena trend elektabilitas keduanya cenderung meroket dibanding calon-calon lain. ***

Kategori
SOCIAL & POLITIC

Rannya Sayangkan Ada Relawan Catut Nama “HBK” Dukung Paslon di Pilbup Lombok Timur 2024

CERAKEN.ID – Ketua Yayasan “HBK Peduli” Rannya Agustyra Kristiono angkat bicara perihal adanya sejumlah orang yang mengeklaim dirinya berasal dari relawan yang menyebut dirinya “HBK Center” mendukung salah satu pasangan calon (paslon) di Pemilihan Bupati Lombok Timur. Diketahui, “HBK” merupakan akronim dari Almarhum Mantan Anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra asal Daerah Pemilihan (Dapil) P. Lombok.

Rannya, yang juga putri Almarhum HBK itu dengan tegas mengatakan bahwa relawan yang menyebut dirinya “HBK Center” tak ada kaitannya dengan Yayasan HBK Peduli yang selama ini aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial di Pulau Lombok, khususnya di Lombok Timur. Rannya menerangkan bahwa HBK Center memang dulu pernah ada tetapi dipakai hanya untuk kepentingan tim kemenangan Pileg 2019 Almarhum HBK. Setelah pileg selesai, HBK Center sudah bubar dan tidak ada lagi.

Rannya menerangkan, saat ini, Yayasan HBK Peduli merupakan yayasan sosial yang berdiri sendiri. Tidak memiliki jaringan dengan nama lain di kabupaten/kota.

“Perlu kami sampaikan khususnya kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur bahwasanya, sekelompok orang yang mengatakan dirinya berasal dari relawan “HBK Center” bukanlah bagian dari kami (HBK Peduli), tidak afiliatif dengan kami,” ungkap Rannya dalam keterangannya kepada media pada Jumat (31/5/2024).

Rannya menerangkan, memang, sejumlah orang yang tergabung dalam HBK Center tersebut pernah menjadi keluarga besarnya di Yayasan HBK Peduli. Namun, orang-orang tersebut dahulunya telah dipecat lantaran ada persoalan yang diperbuat. Orang-orang tersebut, kata Rannya yang menjadi penggerak relawan HBK Center.

“Dulu Pak Ihsan memang pernah menjadi bagian dari kami (HBK Peduli) namun saat itu sudah dipecat. Jadi mereka, tidak lagi memiliki hak untuk mengeklaim menjadi bagian daripada keluarga besar kami. Kami sudah tidak lagi memiliki keterkaitan dengan mereka,” ujar Rannya.

Rannya menyayangkan sikap yang ditunjukkan orang-orang di HBK Center. Apalagi sampai mendeklarasikan dukungan kepada salah satu paslon yang akan berlaga di Pilbup Lombok Timur.

“Tentu kami menyanyangkan ada pihak-pihak yang mengatasnamakan, atau mencatut nama kami. Ini sama sekali tidak benar, apalagi sampai ada deklarasi dukungan yang sifatnya sangat politis. Kami perlu meluruskan persoalan ini agar tidak muncul spekulasi liar di masyarakat,” terang Rannya.

Untuk urusan dukung-mendukung di Pilkada, Selaku Ketua Yayasan HBK Peduli, Rannya menggarisbawahi bahwa pihaknya tegak lurus terhadap apapun keputusan dari Partai Gerindra.

“Jangan sampai akan mengkait-kaitkan kami dalam urusan dukungan ini. Kami tegak lurus dan menghormati apapun sikap politik dari Partai Gerindra, khususnya di Pilbup Lombok Timur,” beber Wakil Ketua DPD Partai Gerindra NTB itu.

Rannya pun mengajak seluruh pihak untuk beepolitik dengan tetap mengedepankan etika dan fatsun politik yang saling menghargai, tidak mengadu domba apalagi memecah belah.

“Semua pihak harus bersikap dewasa dalam berpolitik. Jangan menggunakan segala cara hanya dengan tujuan yang politis,” bebernya.

Diketahui, sebagaimana dikutip dalam pemberitaan sejumlah media, Relawan HBK Center mengarahkan dukungannya kepada Syamsul Luthfi-Abdul Wahid untuk Pilkada Lombok Timur 2024.

Tim dari HBK Center telah bersilaturahmi ke kediaman Syamsul Luthfi di Desa Dasan Pekong, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur. Relawan HBK Center pun telah melebur dan bergabung menjadi relawan LUTHFI WAHID. Dukungan ini secara resmi disampaikan kepada calon Bupati Lombok Timur, HM Syamsul Luthfi.

“Dukungan kami telah disampaikan kepada calon bupati, H. Muhammad Syamsul Luthfi, pada malam Selasa, 28 Mei 2024, di kediaman beliau di Gelang Lombok Timur,” ungkap Ketua Relawan Luthfi Wahid, Muh Ihsan.

Ihsan menegaskan bahwa relawan yang telah bergabung siap sepenuh hati untuk mendukung dan memenangkan pasangan HM Samsul Luthfi dan H. Abdul Wahid.

Sebagai sosok yang turut berperan dalam pengembangan Ormas Laskar Sasak sejak awal berdirinya, mantan ketua DPD LS Lotim yang kini bergabung dalam DPP LS, menyatakan komitmennya sebagai relawan Luthfi Wahid.

Ihsan menilai bahwa pasangan Luthfi-Wahid merupakan pilihan yang ideal dan rasional dalam Pilkada 2024, lebih baik daripada kandidat lainnya.

“Pasangan Luthfi-Wahid adalah pilihan yang sangat ideal. Dengan niat yang tulus, paket LUTHFI – Wahid ini diharapkan dapat membawa Lombok Timur menuju mandiri, adil, jujur, unggul, maju, dan harmonis ke depannya,” tambahnya.***

Kategori
Berita Mitra

Alfamart Gelar Senam Ceria Bersama Lansia: Energi Positif dan Solidaritas Terpupuk

CERAKEN.ID – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Cabang Lombok mempersembahkan kegiatan penuh keceriaan dan kesehatan dengan menggelar senam bersama lanjut usia (Lansia) bertemakan “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” pada Rabu (29/5).

Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lansia yang jatuh pada tanggal tersebut, bertempat di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mandalika, Kota Mataram.

Acara ini dihadiri oleh ratusan Lansia, serta melibatkan karyawan Alfamart, PHLU Provinsi NTB, dan tim penggerak PKK. Branch Manager Alfamart Lombok, Muhson, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Alfamart sebagai toko komunitas.

“Para Lansia selama ini juga merupakan konsumen loyal kami. Kegiatan ini selain untuk memeriahkan Hari Lansia, juga sebagai bentuk apresiasi kami kepada mereka yang telah memberikan kontribusi positif dalam masyarakat,” ungkap Muhson.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pola hidup sehat melalui olahraga. Keterlibatan lintas generasi, termasuk karyawan Alfamart, diharapkan dapat memberikan pelajaran positif mengenai pentingnya menjaga kesehatan.

“Kami juga memberikan dukungan berupa paket sembako,” tambah Muhson.

Senam yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan peserta dan terdiri dari gerakan ringan, namun suasana tetap meriah dengan partisipasi aktif dari para Lansia. Salah seorang peserta, Sri Rahayu, mengapresiasi kegiatan ini karena mampu meningkatkan solidaritas dan menjadi ajang silaturahmi.

“Kegiatan seperti ini mampu menyalurkan energi positif,” ujar Sri Rahayu dengan penuh semangat.

Dengan adanya kegiatan ini, Alfamart tidak hanya menunjukkan kepedulian sosialnya tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas dan membangun energi positif di tengah masyarakat.***

 

 

 

Kategori
SOCIAL & POLITIC

Akhir Pekan, Skuad Mi6 akan adakan Road Show di Bima dan Sumbawa Mapping Isu Strategis dan Kerakyatan Pilgub NTB 2024

 

 

CERAKEN.ID -Akhir Pekan ini, Skuad Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 akan melakukan Road Show Mapping Isu Strategis Kerakyatan dan Kampanye Media bersama Tokoh dan Jurnalis Sumbawa dan Bima untuk menyemarakkan gelaran Pemilihan Gubernur ( Pilgub ) NTB, 27 November 2024.

Tujuan diadakan Mapping Isu Strategis menggunakan Fokus Grup Diskusi ( FGD ) agar isu – isu strategis yang menjadi ciri dan karakter khas dimasing-masing wilayah tersebut bisa teraktualisasi dan menjadi perhatian dalam kontestasi Pilgub NTB.

“Beragam isu-isu Strategis di Sumbawa dan Bima perlu diaktulisasikan agar pada kepemimpinan Gubernur NTB hasil Pilgub 2024 bisa mendapatkan perhatian yang adil dan setara,” kata Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH kepada media, Rabu 29 Mei 2024.

Menurut Lelaki yang akrab disapa didu menggarisbawahi bahwa Pilgub NTB 2024 menjadi momentum yang baik untuk melakukan kampanye isu isu strategis secara simultan agar segera mendapatkan respon yang cepat dari kandidat yang sedang berkompetisi tersebut.

“Isu tentang kesetaraan Gender dan Peran Perempuan masih cukup relevan digaungkan agar partisipasi kaum perempuan tidak identik dengan urusan domestik semata,” ujar didu sembari menambahkan perempuan perlu diberikan peluang yang sama dalam mengaktualisasikan bakat dan kemampuannya dalam semua bidang kehidupan tanpa ada diskriminasi.

Didu melanjutkan selain isu perempuan , isu yang menyangkut pemenuhan hajat hidup orang banyak yang menyangkut pemerataan pembangunan, khususnya dikalangan rakyat miskin dan marginal perlu tetap dikedepankan.

“Bantuan sosial dan kemanusiaan untuk masyarakat miskin perlu diperbanyak cakupannya ditengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok,” ujar didu.

Selain itu didu menambahkan terkait isu pelestarian lingkungan hidup perlu mendapatkan perhatian yang serius di pulau sumbawa agar generasi mendatang mewarisi keseimbangan ekosistem lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan.

“Pulau Sumbawa perlu merekonstruksi ulang penataan kawasan penyangga alam dengan cara melakukan reboisasi / penghijauan agar tumbuh kembali tegakan pohon-pohon sebagai kawasan reservatoir menahan banjir dan bencana lainnya,” kata pria yang pernah menjadi eksekutif daerah Walhi NTB.

Didu menambahkan ditengah serbuan kemajuan tehnologi dan serbuan budaya global perlu dilakukan penguatan terhadap nilai-nilai budaya lokal agar tetap eksis.

“Sumbawa – Bima memiliki seni kebudayaan dengan ciri karakteristiknya yang perlu diperkuat dan dilestarikan agar tidak punah oleh kemajuan jaman,” ungkapnya.

Agar harapan dan keinginan terkait isu strategis kewilayahan itu menjadi perhatian , maka diperlukan sosok pemimpin yang memiliki kepedulian dan empati terhadap hal tersebut.

“Tentu masyarakat Pulau Sumbawa yang terdiri diwakili oleh entitas samawa dan mbojo bisa menguji calon pemimpinnya lewat kajian isu strategis tersebut,” tukas didu.

Terakhir didu menekankan Road Show Skuad Mi6 dipulau Sumbawa ini dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa momentum Pilgub NTB dapat dijadikan panggung depan bagi rakyat Sumbawa untuk mulai memikirkan isu keberlanjutan dalam memajukan daerah untuk kesejahteraan bersama sekaligus menjadi catatan tinta merah bagi calon gubernur ntb untuk konsisten dan taat dalam menyerap aspirasi rakyat.

“Melalui Road Show Mapping Isu Strategis di Pulau Sumbawa ini, setidaknya Mi6 ingin berbagi peran dengan stakeholder lainnya dalam mewarnai Pilgub NTB 2024 agar berlangsung semarak dan mencerahkan,” Pungkas didu.***

Kategori
Olahraga

Event Lari Rinjani 100 Ultra 2024 Kembali Digelar di Lombok

CERAKEN.ID– Event lari lintas alam Rinjani 100 Ultra kembali digelar di Kabupaten Lombok Timur, menarik puluhan pelari dari 11 negara yang penuh semangat untuk berkompetisi dalam berbagai kategori yang dilombakan.

Acara yang berlangsung dari 24-26 Mei 2024 ini menyaksikan partisipasi ratusan peserta yang siap menaklukkan medan menantang Gunung Rinjani. Lokasi start untuk beberapa kategori berada di Senaru, Lombok Utara, dan Belanting, Lombok Timur.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H. Hasni, menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta dari berbagai negara dan berharap agar event ini berjalan lancar. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama perlombaan berlangsung.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran para peserta dari berbagai negara dan berharap kegiatan ini memotivasi para pelari untuk menjaga kesehatan selama perlombaan. Mari kita dukung acara ini agar berjalan aman dan lancar. Masyarakat sebagai tuan rumah juga diharapkan memberikan yang terbaik bagi para peserta,” ujarnya pada Sabtu (25/5/2024).

Event Rinjani 100 Ultra merupakan salah satu agenda tahunan yang dinantikan, memperkuat posisi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tujuan utama dalam kalender event internasional, serta menjadi bukti nyata semangat olahraga yang berkobar di tengah masyarakat global.

“Kami berharap event Rinjani 100 Ultra tahun 2024 ini lebih baik dari tahun sebelumnya,” tambahnya.

Dengan rute yang dimulai dari Pantai Pekendangan Belanting dan finish di Sembalun untuk kategori 162 km, para pelari diharapkan bisa menikmati keindahan alam sekaligus merasakan tantangan ekstrem dari salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Event ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana promosi pariwisata daerah dan motivasi bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui olahraga.***