Kategori
Nasional

Presiden Joko Widodo Bersepeda dan Bagi Sembako di Mataram

MATARAM (ceraken.id)-:Presiden Joko Widodo beserta rombongan bersepeda di jalan Sudirman menuju jalan terusan Bung Hatta, Kota Mataram, Rabu (1/5/2024). Kegiatan bersepeda tersebut dilakukan oleh Presiden dalam rangkaian kunjungan kerja selama tiga hari di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Presiden Joko Widodo beserta rombongan bersepeda di jalan Sudirman menuju jalan terusan Bung Hatta, Kota Mataram, Rabu (1/5/2024)

Pantauan di lokasi, Presiden Jokowi keluar dari hotel pukul 06.10 Wita mengenakan baju hijau toska lengkap dengan perlengkapan sepedanya. Jokowi bersepeda bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan rombongan kurang lebih selama 30 menit.

Kehadiran Jokowi di Kota Mataram disambut meriah oleh warga yang sedang melintasi jalan. Mereka dengan antusias tidak melewatkan kesempatan untuk memberikan sambutan kepada Presiden Jokowi yang sedang bersepeda di Mataram.

Hayani, warga Gegutu, Kota Mataram penerima sembako dari Presiden Jokowi

Tidak hanya bersepeda, Jokowi juga melakukan aksi sosial dengan membagikan sembako kepada warga Kota Mataram yang menunggu di depan penginapan. Salah seorang warga, Hayani dari Gegutu, Kota Mataram mengaku sangat bahagia atas bantuan yang diterimanya dari Presiden Jokowi.

“Alhamdulillah senang tentunya bisa mendapatkan bantuan dari Pak Jokowi,” ungkap Hayani.

Dia juga berharap agar Presiden Jokowi terus menyapa warga dengan cara yang sama sampai akhir masa jabatannya.***

 

Kategori
Nasional

Demi Berfoto dengan Presiden, Penjual Ikan Nila di Rembiga Rela Menunggu Sejak Subuh

MATARAM ( ceraken.id)- Ahmad Roji, yang akrab disapa Ojik warga Gegutu, Kota Mataram, dengan sabar menunggu sejak subuh demi berswafoto bersama Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke NTB, Rabu (1/5/2024). Ojik mengaku bangga dan bahagia bisa berfoto bersama orang nomor satu di Indonesia. Baginya, momen ini merupakan sebuah rezeki yang tak terduga.

“Ini luar biasa, Alhamdulillah. Ini salah satu rezeki yang tidak disangka-sangka,” ungkap Ojik

Awalnya, Ojik berharap kakaknya bisa berfoto, namun akhirnya justru dia yang mendapat kesempatan. Meskipun tidak berharap mendapatkan bingkisan sembako, Ojik lebih mengutamakan kesempatan untuk bersalaman dan berfoto.

Ketika bertemu, Presiden Jokowi menyapa dengan penuh keceriaan. Ojik menceritakan bagaimana dia dipanggil untuk bersalaman.

“Ada yang teriak-teriak minta salaman, saya jawab saya. Terus disalamin,” cerita Ojik.

Ojik dan dua orang lainnya berhasil bersalaman dengan Presiden Jokowi. Dia juga berharap agar kepemimpinan Jokowi tetap baik hingga akhir masa jabatannya.

Selain itu, Ojik berharap agar program-program yang telah berjalan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dapat terus dilanjutkan oleh presiden terpilih berikutnya.

Tentang kedatangan Presiden Jokowi, Ojik mengatakan bahwa informasi tersebut datang dari beberapa orang yang berjaga-jaga di sekitar lokasi Presiden Jokowi menginap.

“Kita gak tau, ini kedua kalinya beliau nginap di sini. Dulu zaman TGB jadi gubernur dia gak buka kaca mobil beliau ini. Sampai saya bawa anak dulu gak mau dibuka,” jelas Ojik.

Ojik juga menceritakan bagaimana dia dan orang lainnya menunggu dengan sabar di beberapa lokasi, termasuk di Rembiga, untuk bisa bertemu dan berfoto dengan Presiden Jokowi.

Dengan penuh inisiatif, Ojik bahkan mencoba merekam momen tersebut dalam sebuah video. Meskipun sempat ditegur oleh polisi karena teriak di depan hotel, akhirnya dia berhasil mendapat kesempatan untuk bersalaman dan berfoto dengan Presiden Jokowi.

Ojik berharap agar program-program yang telah dijalankan Presiden Jokowi dapat terus dilanjutkan oleh Presiden terpilih saat ini. “Kita harapkan program-program ini bisa dilanjutkan sama Presiden terpilih sekarang ini. Semoga bisa dilanjutkan program PKH, kalau bisa ditambah,” harapnya. ***

 

Kategori
Nasional

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

MATARAM (ceraken.id)- Presiden Joko Widodo menyapa warga kota Mataram dengan didampingi para menteri kabinet sambil bersepeda santai berkeliling kota, Rabu (1/5/2024). Tampak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden, bahkan Mentan terlihat berbincang dan tertawa hangat bersama presiden.

“Bapak Presiden tampak segar dan begitu hangat menyapa warga. Kebiasaan beliau apabila kunjungan kerja ke daerah selalu menyempatkan diri untuk menyapa rakyat, baik di pasar ataupun sekedar olahraga pagi,”

Mentan diketahui sejak selasa malam (30/4/2024) terlihat mendampingi Presiden Jokowi sejak ketibaannya di Bandara Lombok. Bahkan dalam perjalanan menuju makan malam, Mentan terlihat satu mobil bersama Presiden. Mentan Amran mengatakan bahwa presiden sangat memberi atensi bagi perkembangan pertanian di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Esok pagi Presiden Jokowi akan panen jagung di Sumbawa bersama petani disana. Kita tahu NTB menjadi salah satu produsen terbesar jagung nasional, dan kehadiran presiden mudah-mudahan akan terus memberi semangat bagi petani, dan menjaga harga jagung terus baik,” lanjut Mentan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), panen jagung secara nasional pada Maret mencapai 2,29 juta ton di lahan 405 ribu hektare. Sementara pada April, panen jagung diperkirakan mencapai 1,76 juta ton pada luas lahan 318 ribu hektare.

Adapun Potensi luas panen jagung April terbesar tersebar di 10 kabupaten, yaitu Sumbawa 39.632 hektare: Bima 29.957 hektare; Gunung Kidul 26.899 hektare; Dompu 17.060 hektare; Lampung Tengah 15.202 hektare; Wonogiri 15.200 hektar; Boalemo 12.280 hektare; Lampung Timur 12.030 hektare; Jeneponto 11.997 hektare; dan Malang 9.719 hektare.

“Kami bahagia di pertanian ini. Presiden sangat perduli dengan nasib para petani, makanya beliau aktif berkeliling menyapa petani-petani kita. Semangat mereka perlu kita jaga terus agar swasembada tercapai,” tegas Mentan.

Selanjutnya Mentan kembali ke hotel bersama rombongan Presiden setelah bersepeda selama sekitar 30 menit untuk persiapan agenda resmi kunjungan kerja berikutnya. Tampak Presiden Jokowi masih menyempatkan diri menyapa dan berswafoto dengan masyarakat yang telah menunggu di sekitar hotel.***

 

Kategori
Nasional

Presiden Jokowi Makan Mie Gacoan dan Sapa Warga Kota Mataram

MATARAM (ceraken.id)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyantap mie gacoan dan tidak lupa menyapa warga saat tiba di Kota Mataram, Selasa malam (30/4/2024). Presiden Jokowi yang tiba sekitar pukul 21.00 Wita, tampil santai mengenakan kaus hitam lengan panjang dipadu celana hitam.

Suasana rumah makan yang tidak pernah sepi itu makin meriah dengan kehadiran orang nomor satu di Indonesia. Masyarakat yang ada di tempat makan pun antusias menyambut dan memanggil Presiden Jokowi.

“Pak Jokowi, pak Jokowi, pak Jokowi,” teriak warga sembari mengabadikan momen kehadiran Kepala Negara itu.

Tidak sendiri, Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain menteri, Presiden Jokowi juga didampingi Penjabat Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi dan Walikota Mataram H. Mohan Roliskana.

Presiden Jokowi dan rombongan kemudian menyempatkan diri untuk menikmati makan malam yaitu mie gacoan dan minum es jeruk. Selama menunggu makanan keluar, Presiden juga berfoto bersama masyarakat setempat.

I Ketut Alif, salah seorang warga yang sedang menunggu pesanan mengaku deg-degan melihat Presiden Jokowi tiba-tiba datang. Ia merasa senang dan bangga melihat Jokowi secara langsung.

“Deg-degan melihat langsung apalagi ini diakhir masa jabatan beliau. Beda rasanya kalau lihat langsung ketimbang di TV,” ujarnya.

Senada dengan itu, Robi warga lainnya, juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa bertemu dan berfoto bersama Presiden Jokowi meskipun harus melewati kerumunan. Robi juga menyampaikan doa agar Presiden Jokowi diberikan kesehatan dan kesuksesan.

“Senang, tadi desak-desakan di depan tapi alhamdulillah bisa foto. Buat Pak Jokowi mudah-mudahan sehat selalu, panjang umur, terus sukses dunia dan akhirat,” kata Robi.

Untuk diketahui, kedatangan Presiden Jokowi ke NTB untuk melakukan kunjungan kerja selama dua hari 1-2 Mei 2024. Jokowi diagendakan akan meresmikan sejumlah infrastruktur di NTB mulai dari jalan, bendungan dan panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa***

 

 

Kategori
OPINI

Pilkada Arena Tarung Isi ” Gegandek”

Gagandek adalah tas yang terbuat dari anyaman bambu , dalam era kekinian barang ini sudah dijadikan souvenir bagi wisatawan yang berkunjung di Pulau Lombok.

Pada masa dulu gegandek adalah berperanan penting dalam menambah tampilan berpakaian para tetua atau pengelinsir masyarakat Sasak, tak percaya diri rasanya bepergian tanpa membawa tas anyaman bambu ini

Tetapi dibalik kesederhanaan gegandek ini, tersirat ada makna filosofi yang terkandung, menurut pendapat Raden Kedarip tokoh masyarakat Adat Bayan Lombok Utara, gegandek ternyata terselip makna tentang tatanan hidup. Kalau dibuka tutupnya akan terlihat didalam ada dua ruang yang bisa digunakan untuk menyelipkan kertas, uang, dan lain sebagainya, dan tidak terlihat walaupun tutupnya terbuka

Makna filosofi Gegandek  menurut Raden Kedarip diantara dua ruang atau lapisan pertama adalah ada hal yang bisa diketahui orang banyak dan juga hal pribadi masing – masing untuk saling menghargai dan menghormati

Dalam cerita perwayangan Sasak ” Serat Menak ” barang berupa gegandek ini sering digunakan oleh tokoh wayang bernama Umar Maya, Umar Maya adalah tokoh utama dalam cerita perwayangan disebut sebagai Praratu Siu selain Wong Menak, Munigarim, Selandir dan lainnya.

Kesaktian Umar Maya terletak pada gedandek yang dimiliki, apa pun yang diinginkan tersedia di dalamnya bahkan kesaktian gedandeknya mampu memindahkan satu kota ke tempat lain dan tempat bersembunyi jika terjadi kekacaun di negerinya.

Lalu apa hubungan gegandek dengan Pilkada ?

Istiilah Gegandek kembali dicuatkan oleh aktiivis muda Muhammad Nawawi Ishaq, dia kerap dalam diberbagai diskusi di group whatshaap menyebut bahwa pemenang pilkada tergantung berapa besar isi gegandek para kandidat

Jika diartikan narasi ini bahwa seorang calon itu punya kans untuk menang adalah seberapa besar uang atau logistik yang dimiliki dalam bertarung di Pilkada

Pendapat diatas juga sesuai dengan kajian Litbang Kementerian Dalam Negeri menyebutkan biaya politik untuk menjadi bupati atau wali kota rata-rata Rp30 miliar, sedangkan biaya menjadi gubernur bisa mencapai Rp100 miliar.

Sedangkan Pusat Edukasi Antikorupsi dalam laman websitenya menyebutkan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh calon kepala atau wakil kepala daerah dalam pilkada mencapai miliaran rupiah. Bahkan, biayanya bisa di atas Rp10 miliar.

Sebagian pasangan calon juga harus mengeluarkan dana pilkada melebihi harta kas (total uang tunai, deposito, giro, tabungan) dan total harta kekayaan (sesuai LHKPN).

Kondisi itulah, menurut studi KPK, menyebabkan paslon menutup kekurangan biaya dengan mencari dana tambahan melalui donasi.

Elih Delilah dkk dalam Benturan Kepentingan Pendanaan Pilkada (INTEGRITAS: 2019) menyebutkan, secara umum pengusaha mendominasi sebagai donatur paslon dalam pemilihan.

“Penyandang dana perorangan pengusaha/pebisnis selalu mendominasi sejak Pilkada 2015 (18 persen), Pilkada 2017 (26,6 persen),” tulis Elih Delilah dkk.

Kontribusi besar donatur itu bukanlah tanpa kepentingan. “Tidak ada yang namanya makan siang gratis,” demikian idiom yang sering terdengar di politik.

Dari riset itu juga terbaca bahwa penyandang dana “tetap mengharapkan balasan di kemudian hari”. Harapan itu disampaikan “secara jelas dalam bentuk lisan maupun tertulis (perjanjian) dan sebagian besar calon kepala daerah akan memenuhi harapan itu ketika dia memenangkan pilkada atau menjabat.”

Menyoal mengapa biaya politik bisa memiliki nilai yang fantastis, faktornya berkaitan dengan citra calon tersebut.

Kajian Falguera et al (2014) dan Bryan dan Baer (2005) dalam buku Pembiayaan Pemilu di Indonesia (2018) yang dipublikasikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), menyebutkan, beberapa alasan uang politik begitu tinggi.

Pertama, biaya politik yang mahal disebabkan oleh semakin berkembangnya fenomena profesionalisasi politik dan kampanye.

Kedua, karena kian rendahnya dukungan finansial dari kelompok akar rumput terhadap para politisi. Inilah yang berimplikasi ketergantungan peserta pemilu kepada donatur swasta dan negara.

Analisis Falguera & Bryan dan Baer juga senada dengan temuan KPK, bahwa faktor pemicu biaya politik tinggi, karena “keinginan kelompok bisnis dalam memberikan dukungan pembiayaan untuk kampanye kepada para calon dengan kompensasi dan harapan akan adanya keuntungan kepada kelompok- kelompok bisnis itu manakala calon-calon tersebut berhasil mendapatkan jabatan- jabatan publik.”

Dan, keempat, karena lemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait.

Dalam buku yang sama, Mellaz (2018) juga meyakini bahwa personalisasi politik atau reputasi personal yang mesti dibangun oleh seorang calon saat kampanye adalah penyebab mahalnya mahar politik.

Politik Uang

Dalam ekonomi pasar bebas, apa pun bisa menjadi komoditas selama memiliki nilai jual. Setiap menjelang pemilihan umum atau Pilkada ada satu komoditas yang nilai jualnya tiba-tiba meroket tinggi: suara rakyat.

Pasar jual-beli suara atau politik uang biasanya semakin ramai mendekati pemilihan bahkan pagi hari sebelum pemungutan suara, sehingga memunculkan istilah beken ”serangan fajar”. Sesuai analoginya, ada kandidat yang berusaha membeli suara dan ada rakyat yang sengaja ataupun tidak sengaja menjualnya.

Dr. Kuskrido Ambardi, peneliti senior di Social Research Center, Universitas Gadjah Mada melihat ini selayaknya prinsip ekonomi terkait penawaran dan permintaan.

“Ada politisi yang menawarkan dan memulai itu, sehingga masyarakat pemilihnya yang akan mengikutinya. Tetapi, bisa juga dari masyarakat memang ada permintaan,” ujarnya.

Kuskrido menyebut, dalam sejumlah kasus masyarakat memang langsung meminta politisi untuk tidak banyak berwacana. Yang mereka tanyakan adalah soal amplop, karpet, atau bantuan perbaikan jalan.

Kuskrido mengaku memiliki pengalaman empiris terkait ini, dimana politisi sama sekali tidak percaya dengan pengembangan strategi kebijakan atau strategi persuasi. Dia sepenuhnya percaya kepada kekuatan uang. Ketika politisi lain menggelontorkan uang untuk membeli suara di sebuah daerah pemilihan, dia membelanjakan uang lebih besar lagi.

Dalam bahasa kiasan, Kuskrido menyebut politisi ini tidak hanya melakukan serangan fajar, sebagai istilah untuk pembagian amplop di pagi hari menjelang saat pencoblosan, tetapi juga menggelar serangan tengah malam.

Eep Saefulloh Fatah, CEO lembaga survei politik PollMark Indonesia menyebut, ada gejala di tengah masyarakat yang menurutnya perlu dikaji soal praktik politik uang ini.

“Sebetulnya, dalam praktek pemilu, ada dua pertanyaan yang harus kita bedakan. Apakah politik uang itu marak? Yang kedua, apakah politik uang itu efektif,” ujarnya.

Eep tidak menolak kenyataan, bahwa politik uang semakin marak. Dalam banyak survei yang dia lakukan, mayoritas responden mengakui menerima uang atau pemberian yang lain, dari kandidat atau partai politik agar mereka memilih pihak pemberi.***

 

 

Kategori
Otomatif

Harga Rp189 Jutaan, Mitsubishi Expander Mirip Pajero Sport

Mitsubishi akhirnya memperkenalkan kepada publik wujud dari Expander, produk baru di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) di Indonesia. Mobil ini digadang-gadang bakal menjadi penantang kuat dari Avanza, Xenia, Mobilio, hingga Ertiga.

Meski nama Expander sudah menggaung, akan tetapi Mitsubishi masih belum mau menyebut nama asli dari mobil yang versi purwarupanya bernama XM Concept.

Jenama asal Jepang itu berjanji akan mengumumkannya pada debut resmi di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), yang diselenggarakan dari tanggal 10-20 Agustus 2017 mendatang.

Kategori
Otomatif

Target Tinggi Mitsubishi Expander ‘Goyang’ Avanza

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, atau MMKSI, secara resmi telah memperkenalkan jagoan barunya Xpander di enam kota besar secara serentak. Salah satunya di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat malam 11 Agustus 2017.

Tak tanggung-tanggung, tugas berat diemban Mitsubishi Sumatera Utara. PT MMKSI menargetkan Mitsubishi Sumatera Utara dapat merebut 25 persen pasar MPV 1.500cc yang sebelumnya dikuasai para kompetitor, termasuk Toyota Avanza.

“Kita mau segmen share 25 persen. Kalau penjualan semua MPV 1500cc di Sumatera Utara sekitar 5.700-an unit dari Januari hingga Juni, atau kurang lebih 900 unit per bulan, kita mau enter di situ 25 persen,” kata Head of Sales and Marketing Region III Departement (Sumatera, Kalimantan & IBT) PT MMKSI, Ilham Iranda Syahputra.

Kategori
Otomatif Video

Baru Meluncur di RI, Mobil Mahal Ini Langsung Ludes Terjual

PT Wahana Auto Ekamarga baru saja meluncurkan secara resmi produk baru, Range Rover Velar. Meski demikian, mobil impor asal Inggris tersebut sudah habis dibeli orang-orang kaya di Indonesia.

Chief Operating Officer WAE Roland Staehler mengatakan, memang banyak konsumen yang menyukai Range Rover Velar dan menanti mobil ini di Tanah Air. “Kami membawa model Range Rover Velar First Edition empat unit dan ini sudah habis dijual. Ini bisa menjadi tanda mobil dinanti,” kata Roland di Jakarta.

Sementara itu, Sales Planning Product Dealer Standar & Import Manager WAE, Tommy Handoko mengatakan, pihaknya mendapat total 35 unit Velar untuk tahun ini.

Kategori
Otomatif

Mitsubishi Beri Nama Bayi Barunya Xpander, Low MPV Pesaing Avanza cs

Mitsubishi akhirnya buka mulut soal nama bayi barunya. Mobil Low MPV itu diberi nama Xpander. Bukan Expander seperti yang pernah detikOto ulas sebelumnya.

Nama itu terlihat jelas dari tampilan mobil di booth Mitsubishi di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Jika Anda menyalakan mesin mobilnya, Xpander akan muncul di layar speedometernya.

Jika melihat arti bahasa, Mitsubishi Xpander bisa diterjemahkan secara bebas sebagai ‘luas’, namun soal arti nama ini Head of Public Relation Department PT MMKSI, Intan Vidiasari meminta detikOto menanyakannya nanti pada bosnya, Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko. “Nanti ada di pidato Masuko-san,” ujarnya kepada detikOto sambil tertawa.

Kategori
Olahraga

Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal

Jakarta – Indonesia berhasil mengalahkan Kamboja 2-0. Sempat buntu di babak pertama, Luis Milla mengubah taktik dan berbuah hasil.

Bermain di Stadion Shah Alam, Malaysia, Kamis (24/8/2017) sore WIB, Luis Milla kembali menurunkan formasi andalal 4-2-3-1. Dengan target meraih kemenangan 3-0 atas Kamboja demi mengamankan tike ke semifinal. Marinus Maryanto Wanewar dimainkan sejak menit pertama.

Marinus disokong oleh Septian David Maulan yang tepat ada di belakang. Sementara itu, Osvaldo Haay dan Saddil Ramdani bertugas sebagai penyisir sisi kanan dan kiri.