Debat perdana calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi NTB, Rabu malam, 23 Oktober 2024 terlihat begitu elegan, dibuka dengan penyampaian visi dan misi dari masing-masing paslon tentu akan membuat penonton langsung menilai kira-kira mana yang paling tepat dan layak untuk dipilih.
Garis bawah yang ingin penulis sampaikan kali ini adalah visi yang disampaikan oleh Paslon 03 (Iqbal-Dinda) tentang “Transformasi Birokrasi (Membangun Birokrasi yang Profesional dan Beroriantasi Pelayan Untuk Semua dan Bermanfaat Bagi Semua).
Nah ini visi yang bagi saya tentu sangat tidak relevan dengan fakta lapangan yang terjadi dalam hal ini saya ingin menyoroti jejak karir calon wakil gubernur 03, Indah Damayanti selama menjabat bupati Bima 2 Periode.
Mari sejenak kita cek data dan fakta nyata, saya menyebutnya dengan “Keluarga Hj. Indah Damayanti Putri dalam Lingkaran Birokrasi di Pemkab Bima”, mulai dari anak kandungnya yang dipasang sejak 2019 menjadi anggota DPRD dan gilanya lagi menjadi pimpinan DPRD Kaupaten Bima 2019-2024, lebih ambisius lagi sekarang dipasang menjadi Calon Bupati.
Selanjutanya paman kandung IDP yang diposisikan sebagai kepala BPKAD, tak puas dengan posisi anak dan paman, Ipar kandung dari IDP juga lenggeng menjadi Plt BKD Bima, tak cukup itu, parahnya lagi Adik Kandung disiapkan Kembali untuk menjadi pimpinan DPRD menggantikan sang putra, mengamankan sektor pertanian dan perkebunan, IDP lagi-lagi berhasil mengantarkan sang Paman menjadi Plt Kadis Pertanian dan Perkebunan.
Dari sini, saya ingin mengatakan jika Visi yang disampaikan adalah mimpi buruk bagi birokrasi dan pelayanannya, cukup saya mengatakan, sesuatu yang diulang-ulang maka akan menjadi suatu kebiasaan. Maka tidak menutup kemungkinan jika terpilih, hal lebih gila akan dilakukan di taraf birokrasi NTB.
Profesionalitas dalam kutipan visi tidaklah menjamin memiliki makna yang nyata yang bisa dipertanggungjawabkan.
Sekali lagi!, pilihlah Calon yang tak banyak bicara, bukan coba-coba, tapi sudah memiliki bukti, LANJUTKAN!!!
Penulis : Ade Putra Kurniawan SSos
Editor : Lombok Editor