Kategori
Berita Mitra

PT Fajar Borneo Cabang NTB Berangkatkan 45 Jamaah Umroh dari Lombok Timur

LOMBOKEDITOR.COM – Sebanyak 45 jamaah umroh asal Lombok Timur resmi diberangkatkan ke Tanah Suci pada Kamis, 16 September 2024.

Rombongan ini berangkat melalui PT. Fajar Borneo Pancor, Kabupaten Lombok Timur, dengan semangat dan harapan besar untuk menunaikan ibadah umroh yang khusyuk dan mabrur.

Keberangkatan ini dipimpin langsung oleh Hj. Eni, ketua rombongan sekaligus pembimbing spiritual bagi para jamaah. Hj. Eni telah lama dikenal sebagai pembimbing umroh yang berpengalaman, rutin memberangkatkan jamaah hingga tiga kali dalam setahun. “Kami selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, agar jamaah dapat beribadah dengan nyaman dan penuh kekhusyukan,” ungkap Hj. Eni saat ditemui di Bandara Internasional Lombok (BIL).

Salah satu keluarga yang turut dalam rombongan adalah keluarga Haji Marsukin, diwakili oleh Lukman dan istrinya, Mahlim, yang berasal dari Desa Tembeng Putik, Kecamatan Wanasaba. Mereka berangkat dengan penuh rasa syukur, berharap ibadah kali ini membawa berkah bagi keluarga mereka.

Selain itu, Ibu Isro’, warga Pancor, juga ikut berangkat bersama dua anaknya. Yusha Indra, siswa kelas 3 SMPN 3 Lotim yang baru berusia 14 tahun, serta adiknya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD. Keberangkatan ini menjadi momen istimewa bagi keluarga Ibu Isro’, karena dapat menunaikan ibadah umroh bersama anak-anaknya.

Di tengah keberangkatan, suasana haru dan doa mengiringi para jamaah dari keluarga dan kerabat yang datang melepas mereka di bandara. Hj. Eni berharap, “Semoga perjalanan ibadah ini berjalan lancar, para jamaah diberikan kesehatan dan keselamatan, serta pulang membawa umroh yang mabrur.”

PT. Fajar Bornae, yang telah melayani ribuan jamaah dari Nusa Tenggara Barat, terus berkomitmen untuk menyediakan layanan umroh yang berkualitas dan terpercaya, memastikan setiap jamaah merasakan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah mereka.

Penulis: Marsukin Mr, Editor: Redaktur Lombok Editor

Kategori
Berita Mitra

Dukung Pemerintah Cegah Stunting, Aruna Senggigi Gelar Pemeriksaan Gizi Balita Pemeriksaan dan Distribusi Bahan Pangan Bergizi

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Aruna Senggigi untuk menurunkan angka bayi dan balita terindikasi stunting di wilayah Lombok Barat serta sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT ke-8 Aruna Senggigi.

Bekerja sama dengan Puskesmas Meninting, kegiatan ini menyasar pada 120 bayi dan balita di wilayah Desa Sandik yang berdasarkan data memiliki angka stunting 8,8% per-Juli 2024.

Fatimah, mewakili Kepala Puskesmas Meninting, menyatakan apresiasinya pada Aruna Senggigi yang sangat aktif dalam melakukan kegiatan CSR yang menyasar pada kesehatan masyarakat. “Untuk mengejar target menurunkan angka stunting di Lombok Barat, butuh intervensi dan kerjasama dari lintas sektor. Aruna Senggigi adalah instansi yang sangat aktif dalam hal ini”, paparnya.

“Ini bukan kali pertama kami mengadakan Pemeriksaan Status Gizi Balita. Kami terus berupaya agar keberadaan Aruna Senggigi senantiasa membawa manfaat bagi masyarakat sekitar,” jelas Aditya Maulana, General Manager Aruna Senggigi Resort & Convention.

Selain pemeriksaan status gizi, Aruna Senggigi juga menyiapkan bingkisan untuk anak berupa vitamin, susu, biskuit, telur dan makanan bergizi lainnya guna memenuhi kebutuhan kelengkapan gizi untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.

“Kami berharap untuk dapat terus melebarkan jangkauan kegiatan sosial kami, sehingga tidak hanya berhenti di area Lombok Barat saja, namun juga dapat menjangkau wilayah lain di Nusa Tenggara Barat pada umumnya,” tutup Aditya. ***

Kategori
Berita Mitra

Tidak Lelah, Mi6 Kunjungi Dompu Serap Aspirasi PKL Sebelum Perhelatan Pilgub NTB 2024

LOMBOKEDITOR.COM – Lembaga Kajian Sosial dan Politik kenamaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Mi6 kembali melalukan roadshow pemetaan isu strategis untuk Pemilihan Kepala Pilkada (Pilkada) NTB 2024.

Usai pada akhir pekan kemarin menyambangi Bumi Pariri Lema Bariri Sumbawa Barat, kali ini skuad Mi6 hadir di Kabupaten Dompu.

Di Kabupaten Dompu, Mi6 mengumpulkan puluhan Pedagang Kaki Lima (PK) di bawah naungan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Dompu.

Skuad Mi6 dipimpin langsung oleh Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi langsung oleh Ketua APKLI Provinsi NTB Abdul Majid.

Pertemuan Mi6 dengan para PKL Dompu digelar di Gelanggang Pemuda KNPI Kabupaten Dompu pada Senin (24/6/2024). Pertemuan berlangsung cair dan hangat. Para PKL tampak antusiasi menyampaikan apresiasi dan harapannya kepada Mi6.

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto yang akrab disapa didu dalam sambutannya menerangkan, bahwa agenda yang dilakukan Mi6 semata-mata untuk mendengar dari lebih dekat suara dari para PKL.

Menurutnya, PKL merupakan eksponen atau kelompok profesi yang perlu diperhatian lebih oleh pemerintah.

PKL merupakan kelompok ‘rentan’ penyangga ekonomi keluarga. Selain itu, pria yang beken disapa Didu itu memandang bahwa laju dan gerak perekonomian masyarakat paling bawah dapat dilihat salah satunya dari kesejahteraan para PKL.

“Kami dari Mi6 ingin turun langsung, berdialog dengan teman-teman PKL. Kami tidak ingin memperoleh informasi yang kurang tepat. Kami ingin melihat dan merasakan langsung bagaimana kondisi real dari masyarakat. Selain itu, acara ini kan juga bisa menjadi ajang silaturrahim antara Mi6 dengan teman-teman PKL di Dompu,” kata Didu.

Mantan Eksekutif Daerah (ED) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB itu melihat, kondisi dan penataan para PKL di Dompu cukup rapi. PKL di Dompu, khususnya di pusat kota juga menjamur.

Nantinya, aspirasi dan harapan dari para PKL akan pihaknya tuangkan dalam bentuk aspirasi tertulis untuk kemudian disampaikan kepada para calon kepala daerah yang akan berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.

“Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat,” tegasnya.

Selanjutnya didu mengatakan dalam kontek Pilgub NTB 2024 mendatang, sesungguhnya komunitas PKL memiliki posisi tawar politik yang kuat dalam kontestasi tersebut.

Hal ini karena jumlah PKL yang cukup signifikan disetiap daerah yang dipakai alat untuk menyampaikan aspirasi politiknya terkait problem PKL agar bisa diendors oleh pemimpin daerah yang terpilih kelak.

“PKL hendaknya mulainya menyatukan barisan dan kekuatannya untuk menghadapi Pilgub NTB 2024 agar posisi tawar politik bisa diperhitungkan jika tidak tercerai berai,” kata didu.

Terakhir, Didu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada APKLI NTB yang telah memfasilitasi pertemuan antara Mi6 dengan para PKL di Kabupaten Dompu.

“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua APKLI NTB Pak Abdul Majid yang hebat yang telah memfasilitasi pertemuan dengan teman-teman PKL di Dompu,” bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua APKLI NTB Abdul Majid dalam sambutannya berharap agar para PKL di Kabupaten Dompu memanfaatkan acara tersebut untuk menyampaikan keluhan dan harapannya.

Pihaknya juga mengapresiasi upaya Mi6 yang ingin turun langsung melihat kondisi para PKL untuk nantinya disampaikan kepada para paslon yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024.

Lebih jauh, Abdul Majid mengapresiasi atas perhatian yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Dompu yang telah memberikan perhatian kepada para PKL selama ini.

Meski demikian, ia tetap berharap agar Pemkab Dompu tetap mau melihat lebih dalam dan mendengar lebih jauh harapan dari para PKL.

“Saya dapat informasi, di Dompu ini belum pernah ada penggusuran PKL. Tapi juga memang kami lihat belum ada penataan lebih lanjut. Kami tentu meminta Pemkab Dompu untuk lebih memperhatikan para PKL sekaligus berterima kasih atas pembenaan yang selama ini diberkman Pemkab Dompu kepada PKL. Kami tetap berharap Pemda Dompu dapat lebih memberikan pembinaan lebih banyak kepada para PKL,” tutur Majid.

Majid menggarisbawahi, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik.

Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur. Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman. Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

“Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid

Isu Strategis dari PKL Kabupaten Dompu

Mengawali penyampaiannya, Ketua APKLI Kabuapten Dompu Supriadin memberikan uplause kepada Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 yang telah datang ke Kabupaten Dompu.

“Dari lubuk hati yang paling dalam tentu kami mengacungi jempol kepada Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 didampingi Pak Ketua APKLI NTB Abdul Majid yang telah hadir di Kabupaten Dompu,” bebernya.

Supriadin berharap Pemkab Dompu lebih aktif menggelar dialog dengan para pedagang kaki lima. Pihaknya mendorong agar Pemkab Dompu lebih memperbaiki tata kelola PKL.

Tata kelola PKL ini menurutnya menjadi salah satu faktor yang akan menentukan keindahan kota. Pihaknya juga mengungkao adanya rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemkab Dompu kepada para PKL.

“Ada informasi atau rencana penertiban bagi para PKL. Pemkab Dompu perlu menyiapkan langkah antisipatif, minimal ada langkah atau solusi yang sudah sudah disiapkan jika rencana tersebut dilakukan,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mendorong agar Pemkab Dompu lebih banyak memberikan pembinaan, pelatihan kepada para PKL.

“Ini sepertinya yang perlu diperbanyak. Pelatihan, pembinaan kepada PKL, misalnya juga pemberian bantuan baik alat seperti gerobak dan tentunya modal,” bebernya.

Selanjutnya Ketua APKLI Dompu menyinggung keberadaan PKL yang turut serta melestarikan Makanan/Jajanan Tradisional khas Dompu seperti Timbu , Dahi, karencu, Manggemada, pangaha balu,ponte hala,karampi,le’de, saronco peke di pasar induk dompu maupun Lapak PKL di lokasi lainnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh pedagang jajanan khas dompu yakni Junari dan Shinta yang sehari-harinya berjualan panganan khas dompu.

“Saya jualan jajanan tradisional dompu sudah 4 tahun ini dan selalu habis terjual. Hal ini berarti warga dompu masih mencintai kuliner tradisional,” ujar Shinta dan Junari.

Terakhir, Supriadin mendorong Pemkab Dompu agar lebih serius memperhatikan para PKL yang menjual makanan khas Dompu. Makanan khas tersebut juga menurutnya perlu terus diperluas agar masyarakat luar mengetahui ‘kekayaan kuliner’ Dompu.

Sementara itu, Abi Abrian mengungkap minimnya bantuan permodalan kepada para PKL. Bantuan modal menurutnya amat sangat dibutuhkan oleh para PKL.

“Ini yang menurut kami sangat urgent. bantuan permodalan. Ini yang mau kita coba bangun komitmen dengan calon kepala daerah. Sering kami juga dipersulit dalam mendapatkan pinjaman,” paparnya.

Selain itu, Abi juga menyoroti ketidakteraturan pasar di Dompu. Khususnya yang ada di pusat kota. Menurutnya, pasar sebagai episentrum perekonomian masyarakat harus ditata.

“Masalah lain kita juga adalah pasar. Pasar ini sejujurnya harus lebih ditata. Sering bikin macet,” bebernya.

Selain itu, salah satu keluhan yang juga disampaikan oleh para pedagang kaki lima adalah kenaikan harga bahan baku. Para pedagang ini menghadapi kesulitan karena harga bahan baku yang semakin mahal, sementara mereka harus menjaga agar harga jual tetap terjangkau bagi pembeli.

Hal ini menimbulkan tekanan keuangan bagi para pedagang kaki lima, yang mengandalkan pendapatan harian mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.***

Kategori
Berita Mitra

Mi6 Gelar Roadshow Episode II di Pulau Sumbawa, Petakan Isu Strategis Pedagang Kaki Lima

LOMBOKEDITOR.COM – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali menggelar Roadshow Pemetaan Isu Strategis Pilkada di lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa.

Kali ini, pemetaan tersebut akan menghimpun isu strategis dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bermukim di pulau yang kaya dengan mineral tambang itu.

”Pedagang Kaki Lima adalah urat nadi ekonomi. Mereka menyuntikkan kehidupan ke dalam perekonomian daerah kita dengan menciptakan lapangan kerja dan menyediakan barang-barang terjangkau bagi masyarakat. Suara mereka penting dan sudah sepantasnya didengar,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Sabtu (22/6/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengungkapkan, roadshow tersebut akan mengundang dan melibatkan para pedagang kaki lima di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Roadshow akan berlangsung sepanjang 23-26 Juni 2024. Rencananya, pada hari pertama, roadshow akan melibatkan PKL dari Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa. Kemudian disusul roadshow yang melibatkan PKL dari Kabupaten Dompu, dan di hari terakhir roadshow akan melibatkan PKL dari Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Roadshow ini merupakan episode kedua, setelah pada akhir Mei lalu, Mi6 juga telah melakukan pemetaan isu strategis serupa, yang menyasar dan melibatkan para jurnalis dan pekerja media dari seluruh Pulau Sumbawa.

Didu menjelaskan, PKL adalah bagian integral dari perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat Bumi Gora. Sayangnya, mereka selama ini acap diabaikan atau dipinggirkan dalam perencanaan kebijakan publik. Padahal, mendengarkan dan melibatkan PKL dalam proses perumusan kebijakan adalah kunci untuk menciptakan daerah yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pedagang kaki lima itu pelaku ekonomi yang tak terhitung nilai kontribusinya. Mereka itu sesungguhnya wirausahawan tangguh yang memastikan roda ekonomi terus berputar meski dalam keterbatasan,” ucap Didu.

Saat ini kata Didu, di seluruh Indonesia, PKL menyediakan lapangan kerja bagi jutaan orang dan sering kali menjadi tulang punggung ekonomi informal.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor informal, termasuk PKL, berkontribusi sekitar 60% dari PDB nasional dan menciptakan lebih dari 97% lapangan kerja.

PKL menawarkan produk dan jasa dengan harga terjangkau yang menarik konsumen dari berbagai lapisan masyarakat dan membantu menjaga daya beli masyarakat.

Pada saat yang sama kata Didu, aktivitas ekonomi PKL mendorong pertumbuhan di sektor lain, seperti transportasi dan manufaktur kecil, yang menguntungkan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Masalahnya kata Didu, PKL sering kali beroperasi di ruang publik yang membuatnya terkadang terlibat dalam konflik kepentingan dengan otoritas pemerintahan terutama yang terkait dengan penggunaan ruang.

Itu mengapa di banyak tempat, kadang terjadi pengusiran yang tak jarang berujung pada penyitaan barang dagangan.

”Roadshow ini ingin mendengar dari hati ke hati, apa yang dinginkan, apa yang dibutuhkan saudara-saudara kita pedagang kaki lima. Dengan mendengar kebutuhan dan suara mereka, pemerintah kita harapkan tidak menerapkan kebijakan yang keliru pada PKL yang pada akhirnya dapat menimbulkan ketidakstabilan ekonomi dan sosial,” kata Didu.

Seluruh isu strategis yang muncul adalam roadshow ini akan dihimpun dan didokumentasikan oleh Mi6 secara tertulis, dan kemudian akan diberikan kepada kepala daerah yang memenangkan kontestasi pada Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Misalnya, jika Pemilihan Gubernur NTB dimenangkan pasangan Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, maka hasil pemetaan isu strategis Mi6 ini akan langsung diberikan kepada pasangan yang merupakan perpaduan pemimpin dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tersebut.

Didu mencontohkan pula, mengingat Rohmi Djalilah merupakan pemimpin dari kalangan perempuan, maka hasil pemetaan isu strategis dari para PKL ini diharapkan pula dalam kepemimpinan Rohmi-Firin di NTB lima tahun mendatang, akan melahirkan kebijakan yang memihak dan memberdayakan para pedagang kaki lima dari kaum perempuan.

Kekuatan Suara Kolektif

Tak hanya melulu dari sisi ekonomi. PKL juga kata Didu, memiliki peran sosial yang sangat signifikan di tengah masyarakat.

Hal itu menjadikan PKL bukan hanya sekadar penjual, tetapi juga berfungsi sebagai titik fokus komunitas.

Didu mengatakan, tempat di mana PKL beroperasi dan berjualan, sering kali menjadi pusat interaksi sosial bagi berbagai komunitas.

Hal tersebut pada akhirnya memperkuat jaringan sosial dan solidaritas. Pada saat yang sama, PKL juga menyediakan akses mudah ke barang dan jasa, terutama di daerah yang mungkin kekurangan fasilitas dan jaringan ritel formal.

Dalam konteks politik pun, tak ada satu pun alasan untuk mengabaikan dan menepikan PKL. Mereka kata Didu, adalah bagian dari kelompok pemilih yang signifikan.

Mengabaikan mereka berarti kehilangan potensi dukungan politik yang kuat.

”Dengan jumlah mereka yang besar, PKL memiliki kekuatan suara kolektif yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan kepala daerah. Dan sebagai anggota aktif komunitas, PKL memiliki kemampuan untuk memobilisasi dukungan dan menyebarkan informasi politik,” tandas Didu.

Karena itu, dengan menggagas roadshow pemetaan isu strategis dari PKL ini, Mi6 ingin agar para pedagang kaki lima tidak lagi diabaikan.

Ke depan, PKL harus mendapatkan kebijakan yang adil yang pada akhirnya dapat mendorong model bisnis yang berkelanjutan untuk mereka.

Apalagi, jika peran mereka dalam mengurangi angka kemiskinan sama sekali juga tak boleh diabaikan.

”Jangan pernah lupa. Bagi banyak orang kita, menjadi pedagang kaki lima adalah jembatan keluar dari kemiskinan. PKL menciptakan peluang usaha mikro yang berharga dan mengubah keterbatasan menjadi kesempatan,” kata Didu.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia ( APKLI ) NTB, Abdul Majid mengakui pihaknya dihubungi Mi6 terkait Road Show Pemetaan Isu Strategis PKL untuk Wilayah Sumbawa, Dompu dan Bima.

“APKLI NTB sudah berkoordinasi dengan dikabupaten/kota untuk menyiapkan anggota APKLI sekitar 50 PKL untuk menggelar pertemuan dengan Mi6,” Kata Abdul Majid.

Lebih jauh Abdul Majid mengungkapkan, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik.

Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur.

Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman.

Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

Majidpun menjelaskan, ada banyak contoh yang memungkinkan untuk diterapkan.

Dari dalam negeri misalnya, layak menjadi rujukan bagaimana Pemerintah Surabaya selama kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, menerapkan kebijakan yang inklusif terhadap PKL dengan menyediakan lokasi khusus dan fasilitas pendukung, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan PKL tetapi juga keindahan dan kenyamanan kota.

Sementara dari luar negeri, layak ditiru bagaimana Pemerintah Kota Seoul di Korea Selatan, melibatkan PKL dalam perencanaan dan pengelolaan ruang kota untuk menciptakan area yang khusus untuk PKL sehingga mengurangi konflik ruang dan meningkatkan kondisi kerja mereka.

”Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid.***

Kategori
Berita Mitra

Gelar Pelatihan Tanggap Darurat, Aruna Senggigi Komitmen pada Keselamatan Tamu dan Karyawan

LOMBOKEDITOR.COM – Guna meningkatkan kesiapan dan keterampilan tim dalam menghadapi situasi darurat, Hotel Aruna Senggigi Resort & Convention mengadakan pelatihan Tanggap Darurat dan Bencana Kebakaran.

Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Aruna Senggigi dalam memastikan keselamatan dan keamanan tamu serta karyawan.

“Tim tanggap darurat adalah elemen penting dalam manajemen keamanan dan keselamatan. Latihan ini bertujuan untuk melatih respon berbagai situasi darurat, termasuk kebakaran, gempa bumi, serangan, atau insiden lainnya yang memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi,” papar Aditya Maulana, General Manager Aruna Senggigi.

Pelatihan Tanggap Darurat dilaksanakan secara rutin meliputi Tanggap Darurat Bencana Alam serta Kebakaran. Dalam pelatihan ini, karyawan juga diberikan pemahaman mendalam tentang langkah-langkah pertolongan pertama dalam berbagai situasi darurat.

Mereka dibekali dengan pengetahuan tentang tindakan-tindakan kritis yang perlu diambil dalam situasi darurat, termasuk evakuasi tamu dan staf, penggunaan alat pemadam kebakaran, serta komunikasi yang efektif selama kejadian.

“Kami upayakan melibatkan pelatih profesional dalam pelatihan, baik dari Basarnas, Pemadam Kebakaran maupun Dinas Kesehatan. Memberikan pengetahuan tentang pertolongan pertama bukan hanya investasi dalam keamanan tempat kerja namun juga sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap karyawan dan tamu”, tutup Aditya.***

Kategori
Berita Mitra Uncategorized

FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024

CERAKEN.ID – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali melanjutkan roadshownya. Usai mengunjungi Tana Samawa, kali ini Mi6 bertolak ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di kota yang mayoritas dihuni penduduk suku asli Mbojo itu, Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Sama dengan di Sumbawa, Mi6 hendak mendengar dari lebih dekat sejumlah isu strategis yang ada di masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. FGD digelar di Rumah Bakso Depot 76 Kelurahan Panggi, Kota Bima pada Minggu (2/6/2024) sore. Bertindak sebagai Moderator FGD yakni Aktivis Abdul Majid.

Dalam sambutannya, Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto menggarisbawahi bahwa gerakan yang dilakukan Mi6 tidak berkaitan dan afiliatif dengan calon tertentu yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024.

Dalam FGD tersebut, Mi6 mengundang puluhan jurnalis yang ada di Kota Bima dan sekitarnya.

“Perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa Mi6 melakukan roadshow atas nama independen, kita bukan tim sukses pasangan calon tertentu. Produk dari FGD ini juga akan kami tawarkan kepada seluruh paslon, bukan paslon tertentu saja,” kata Didu di hadapan puluhan jurnalis di Kota Bima dan sekitarnya.

Pria yang akrab disapa Didu, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari puluhan jurnalis di Pulau Sumbawa. Didu menerangkan latar belakang yang mendasari digelarnya FGD tersebut.

Menurut Didu, Pilkada Serentak 2024 merupakan momen yang strategis bagi masyarakat untuk melakukan mengartikulasikan, melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat.

“Pada prinsipnya, kami ingin menyerap informasi, meminta pandangan dan persepsi dari teman-teman di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang kira-kira bisa kita urai benang merahnya untuk kita suarakan dalam momen kontestasi demokrasi (baca, Pilgub NTB) yang akan digelar 27 November nanti,” papar Didu di hadapan puluhan jurnalis yang hadir.

Mi6 berpandangan bahwa kontestasi Pilgub NTB merupakan salah satu wadah atau corong bagi masyarakat untuk menyuarakan harapannya. Mi6 hadir di Pulau Sumbawa untuk mendengar lebih dekat “Suara dari Sumbawa” terhadap Pilgub NTB 2024.

“Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat,” tegasnya.

Lebih jauh, Mantan Eksekutif Daerah (ED) Walhi NTB itu mengungkap alasan menggandeng kawan-kawan media. Menurutnya, media merupakan salah satu eksponen yang paham dan punya akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan.

“Kenapa kami menggandeng media? Karena kami menganggap media ini mengetahui betul problem strategis yang ada di masyarakat. Mereka punya akses informasi yang lebih luas,” ungkap Didu.

Didu berpesan, dalam kontestasi demokrasi yang sebentar lagi akan dihelat, media mesti tetap memberi kontrol sosial, kritis dan tentunya independen. Media harus berdiri di tengah, tidak boleh berpihak dan partisan.

Dalam FGD-nya, para jurnalis memberikan perspektifnya terhadap beberapa masalah yang dianggap perlu digesa penyelesaiannya oleh pemerintah yang akan menjabat lima tahun mendatang.

Isu-Isu Strategis

Jurnalis Kabaroposisi, Sumarlin mengemukakan kondisi politik yang saat ini berada di Bima menjelang Pilgub NTB 2024. Secara psikologis, Sumarlin mengungkap bahwa masyarakat Bima saat ini masih menunggu sikap politik dan dinamika politik apakah figur yang berasal dari Mbojo bisa maju di Pilgub NTB 2024.

Sejumlah figur dari Mbojo memang saat ini masuk radar untuk tampil di Pilgub NTB 2024. Sebut saja Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Anggota DPR RI Fraksi PAN Syafruddin alias Rudy Mbojo, Mantan Ketua PW Muhammadiyah NTB Arsyad Gani, hingga anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 fraksi PKB Mahdalena.

“Masyarakat Kabupaten Bima atau Bima secara umum situasinya masih menunggu, apakah ada tokoh Bima yang diambil sebagai bacawagub atau tidak,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Bima memang berharap ada tokoh dari Bima yang bisa maju di kontestasi demokrasi Pilgub NTB yang akan digelar pada 27 November 2024.

Sumarlin juga memaparkan pendapat masyarakat soal dinamika terkini Pilgub NTB. Terutama soal kandasnya duet petahana Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalillah atau Zul-Rohmi, kemudian munculnya duet Rohmi-Musyafirin (Rohmi-Firin) yang dinilai cukup mengagetkan.

Selain soal politik, Sumarlin juga menyoroti lemahnya peran aktif pemerintah dalam siklus produksi jagung. Sumarlin juga menyoroti kurang progresifnya atau kurang aktifnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Di tempat yang sama, Dedi Jurnalis Berita Bima menyoroti anjloknya harga jagung.

Ia menyinggung kebikakan yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Republik Indonesia melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbanas) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian Di tingkat Produsen Dan Harga Acuan Penjualan Di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, Dan Daging Ayam Ras.

Dalam Perbanas RI tersebut menetapkan Harga Acuan Pembelian Komoditi Jagung di Produsen Rp. 4.200 dengan Kadar Air (KA) 15%, merivisi HAP yang diatur dalam Permendag Nomor 7 tahun 2020 yang hanya Rp 3.150. Sementara untuk Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen ditetapkan menjadi Rp. 5.000 yang sebelumnya Rp. 4.500.

“Soal turunnya harga jagung, ini kekuh kesah para petani kita dengar hampir setiap hari. Ini pasti ada yang bermain. Di lain sisi, pemerintah tidak mampu memaksimalkan fungsi kontrol di lapangan. Ini kan soal serius, pemerintah tidak bisa hadir memberikan rasa keadilan bagi petani,” terangnya.

Di sisi lain, ada ancaman serius yang dihadapi Kabupaten Bima dan Kota Bima dalam proses produksi jagung yakni ancaman krisis air bersih. Krisis air bersih terjadi lantaran berkurangnya gunung atau bukit yang selama ini menjadi daerah serapan air ketika musim penghujan.

Bukit tersebut dieksploitasi atau dibabat itu kepentingan menanam jagung. Saat ini, kata Dedi dari Berita Bima dari , sejumlah desa/kelurahan di Bima rutin mendapatkan suplai air bersih. Bahkan, di sejumlah titik, warga mulai memberi air dengan harga Rp 5 ribu setiap jerigen. Selain soal air, suhu udara di Bima juga belakangan menjadi kian panas.

Jurnalis-jurnalis lain seperti Irul Jurnalis Taroa info, Ibrahim Liputan 17, Muhaimin Kupas Bima juga memberi perspektif yang menarik dan memberi warna dalam FGD tersebut. Hasil diskusi itu nanti akan dijadikan Mi6 sebagai bahan untuk melakukan rencana tindaklanjut. Usai diskusi formal, Mi6 dan puluhan jurnalis di Sumbawa berdiskusi terkiat dinamika politik terkini yang berkembang di NTB.***

Kategori
Berita Mitra

Alfamart Gelar Senam Ceria Bersama Lansia: Energi Positif dan Solidaritas Terpupuk

CERAKEN.ID – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Cabang Lombok mempersembahkan kegiatan penuh keceriaan dan kesehatan dengan menggelar senam bersama lanjut usia (Lansia) bertemakan “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” pada Rabu (29/5).

Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lansia yang jatuh pada tanggal tersebut, bertempat di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mandalika, Kota Mataram.

Acara ini dihadiri oleh ratusan Lansia, serta melibatkan karyawan Alfamart, PHLU Provinsi NTB, dan tim penggerak PKK. Branch Manager Alfamart Lombok, Muhson, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Alfamart sebagai toko komunitas.

“Para Lansia selama ini juga merupakan konsumen loyal kami. Kegiatan ini selain untuk memeriahkan Hari Lansia, juga sebagai bentuk apresiasi kami kepada mereka yang telah memberikan kontribusi positif dalam masyarakat,” ungkap Muhson.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pola hidup sehat melalui olahraga. Keterlibatan lintas generasi, termasuk karyawan Alfamart, diharapkan dapat memberikan pelajaran positif mengenai pentingnya menjaga kesehatan.

“Kami juga memberikan dukungan berupa paket sembako,” tambah Muhson.

Senam yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan peserta dan terdiri dari gerakan ringan, namun suasana tetap meriah dengan partisipasi aktif dari para Lansia. Salah seorang peserta, Sri Rahayu, mengapresiasi kegiatan ini karena mampu meningkatkan solidaritas dan menjadi ajang silaturahmi.

“Kegiatan seperti ini mampu menyalurkan energi positif,” ujar Sri Rahayu dengan penuh semangat.

Dengan adanya kegiatan ini, Alfamart tidak hanya menunjukkan kepedulian sosialnya tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas dan membangun energi positif di tengah masyarakat.***

 

 

 

Kategori
Berita Mitra

Aruna Senggigi Kembali Raih Penghargaan Tripadvisor Travelers’ Choice 2024

CERAKEN.ID – Hotel Aruna Senggigi, Lombok, kembali meraih penghargaan Travelers’ Choice 2024 dari Tripadvisor – kanal wisata terbesar di dunia. Penghargaan diberikan kepada Hotel yang memperoleh ulasan pengalaman baik dari wisatawan selama setahun terakhir dan Aruna Senggigi termasuk dalam peringkat 10% teratas dari bisnis perhotelan di seluruh dunia yang memperoleh ulasan terbaik dari wisatawan.

Aditya Maulana, General Manager Aruna Senggigi, menyatakan bahwa ini adalah kali ke-lima Aruna Senggigi memperoleh penghargaan Tripadvisor Travelers’ Choice 2024 dan hal ini menjadi motivasi bagi seluruh tim Aruna Senggigi untuk terus menyediakan pelayanan prima bagi tamu. “Kami secara berturut-turut menerima penghargaan ini, mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2024, dan ini membuktikan bahwa Aruna Senggigi masih menjadi pilihan utama untuk menginap dan berkegiatan. Terima kasih kepada wisatawan dan pelanggan yang senantiasa memilih Aruna Senggigi sebagai sarana akomodasi di Pulau Lombok dan berkenan membagikan pengalaman baiknya kepada wisatawan di seluruh dunia”, ungkapnya dalam siaran pers yang diterima CERAKEN.ID ,Kamis (16/5).

Travelers’ Choice merupakan penghargaan yang mengkurasi sarana akomodasi yang selalu unggul dalam memberikan pengalaman terbaik pada wisatawan dari waktu ke waktu. Berdasarkan ulasan dari para pengunjung di sepanjang tahun, penghargaan tersebut menunjukkan pelayanan dan pengalaman hebat yang diberikan hotel kepada para tamu.

“Selamat kepada pemenang Tripadvisor Travelers’ Choice 2024,” ujar John Boris, Chief Growth Officer di Tripadvisor. “Travelers’ Choice menghormati bisnis yang secara konsisten menunjukkan komitmen terhadap keunggulan pelayanan. Hal ini berarti Aruna Senggigi telah membuat dampak yang mengesankan pada tamu sehingga banyak dari mereka meluangkan waktu untuk memberikan ulasan bagus tentang pengalaman menginap mereka,” tutupnya.

 

 

 

Kategori
Berita Mitra

Taat Pajak, Aruna Senggigi Kembali Terima Penghargaan Wajib Pajak Terbaik

LOMBOK BARAT (ceraken.id)  – Aruna Senggigi Resort & Convention menerima penghargaan sebagai Wajib Pajak Terbaik Tahun 2023 dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Penghargaan ini merupakan apresiasi karena Aruna Senggigi telah membayar pajak secara tepat jumlah dan tepat waktu di sepanjang tahun 2023. Penghargaan diserahkan secara simbolis oleh Ibu Hj.Nur Hidayah, S.E. selaku Ketua DPRD Kabupaten Lombok Barat pada peringatan HUT ke-66 Kabupaten Lombok Barat (17/4).

 

“Ini bukan kali pertama Aruna Senggigi memperoleh Penghargaan Wajib Pajak Terbaik” ungkap Aditya Maulana, General Manager Aruna Senggigi Resort & Convention. Aditya menyampaikan rasa bangganya karena Aruna Senggigi terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan. Hal ini menunjukkan bahwa Aruna Senggigi memiliki standar yang baik dalam memenuhi kewajiban membayar dan melaporkan pajak.

“Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata, kami menyadari bahwa Pajak Restoran dan Hotel menjadi bagian penting dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, Aruna Senggigi berkomitmen menjadi hotel pilihan utama di wilayah Senggigi yang berperan sebagai salah satu pilar perekonomian dan pariwisata di Kabupen Lombok Barat, serta senantiasa taat terhadap peraturan perpajakan, sebagai aspek penting yang mendorong pembangunan daerah,” tutup Aditya.

 

Kategori
Berita Mitra

Aruna Senggigi Hadiahkan 3 Motor untuk Pelanggan Setia

LOMBOK BARAT (ceraken.id) – Kemeriahan Iftar atau buka puasa di Hotel Aruna Senggigi, Lombok, selama bulan Ramadan 1445 H masih terus berlanjut hingga puncaknya pada pengundian hadiah Grand Prize 3 unit motor. Diundi Kamis, 2 Mei 2024, Aruna Senggigi mengumumkan pemenang undian melalui kanal sosial media Instagram @arunasenggigi.

Pengundian hadiah dilakukan di lobi Hotel Aruna Senggigi dan disaksikan langsung oleh Notaris, Kepolisian, Dinas Sosial Provinsi NTB serta GM Aruna Senggigi. Ditemui pada saat yang sama, Aditya Maulana, GM Aruna Senggigi, menjelaskan bahwa hadiah 3 unit motor ini merupakan bentuk apresiasi Aruna Senggigi kepada pelanggan.

Diperoleh 3 pemenang, diantaranya adalah atas nama Ulandari memenangkan 1 unit Honda Revo FIT, I Gede Artha memenangkan 1 unit Honda Genio CBS, dan Yussy memenangkan 1 unit Honda CB150 VERZA CW. “Ini bukan kali pertama saya buka puasa di Aruna Senggigi karena pilihan makanannya yang beragam dan lezat, serta lokasinya yang nyaman dan strategis,” papar Ulandari.“Kami patut bersyukur karena Promo Iftar di Aruna Senggigi sangat diminati. Lebih dari 6.000 orang mengadakan buka puasa di Aruna dan kami terus melakukan inovasi untuk setiap produk layanan yang kami tawarkan. Selain terus berinovasi, kami berharap strategi ini juga bisa menjadi ungkapan terima kasih kami kepada pelanggan yang telah memilih Aruna Senggigi sebagai sarana akomodasi,” tutup Aditya.